Eksplorasi Modernitas Keindahan Batik Complongan Khas Indramayu di Gelar Batik Nusantara 2023

Keindahan motif dan kualitas batik complongan menjadi representasi seni dan keahlian budaya yang turun-temurun di wilayah Indramayu, Jawa Barat. Kolaborasi para desainer ternama diharapkan akan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap batik Indramayu yang punya keunikan tersendiri.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 03 Agu 2023, 21:02 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2023, 21:01 WIB
Kreasi batik cemplongan khas Indramayu saat Gelar Batik Nusantara 2023 pada Rabu, 3 Agustus 2023
Kreasi batik complongan khas Indramayu saat Gelar Batik Nusantara 2023 pada Rabu, 3 Agustus 2023. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Liputan6.com, Jakarta - Keindahan motif batik complongan menjadi representasi seni dan budaya yang turun-temurun di wilayah Indramayu, Jawa Barat. Namun kali ini sisi lain batik complongan hadir dengan lebih modern dan apik berkat eksplorasi dari para desainer kenamaan Indonesia di Gelar Batik Nusantara 2023 (GBN 2023) yang dihelat di Senayan Park, Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023.

Enam desainer tersebut antara lain Didi Budiarjo, Chossy Latu, Wilson William, Hutama Adi, Priyo Octaviano, dan Ghea Panggabean. Masing-masing desainer menampilkan lima kreasi batik complongan di fashion show bertajuk "Rajana Batik Indramayu" tersebut.

"Kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap batik Indramayu yang mempunyai keunikan tersendiri." jelas Diana Santosa, ketua pelaksana Gelar Batik Nusantara 2023 saat menyampaikan kata sambutan, Rabu, 2 Agustus 2023.

Diketahui, motif batik complongan Indramayu mendapat pengaruh dari wilayah Lasem, Rembang dan kawasan pesisir Jawa. Keunikann motifnya memiliki banyak lengkungan serta garis meruncing, dan biasanya menggambarkan geografis, flora hingga fauna pesisir laut.

"Motif ini dipengaruhi masyarakat tempat batik Camplong berasal, yaitu dari pesisir laut. Kebanyakan profesi mereka adalah nelayan dengan kehidupan yang dekat dengan laut tersebut," tambah Diana.

Ia menyambung, coretan Batik Indramayu memiliki ketelitian serta kekuatan tersendiri yang menjadi keunikannya, lantaran menggunakan teknik complongan yakni teknik melubangi kain dengan jarum khusus. Terkadang bisa ditemui pula lubang di kain batik tersebut karena teknik mencomplang ini.

 

Sisi Modernitas Batik Complongan

Kreasi batik complongan khas Indramayu dari Didi Budiarjo dan Chossy Latu saat Gelar Batik Nusantara 2023 pada Rabu, 2 Agustus 2023
Kreasi batik complongan khas Indramayu saat Gelar Batik Nusantara 2023 pada Rabu, 2 Agustus 2023. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Adapun pada ajang GBN 2023, kali ini mengangkat keindahan batik tulis complongan Indramayu sebagai salah satu jenis batik yang mendapatkan pengakuan Indikasi Geografis. Dijelaskan bahwa titik-titik pada batik complongan merupakan salah satu Indikasi Geografis bagi batik Indramayu dan membuatnya menjadi ikonik.

Batik complongan ini kemudian menjadi wastra yang lebih terkesan modern. Pertama dari rancangan Didi Budiarjo, menonjolkan beberapa tampilan variasi lengan puff dalam midi dress cantik untuk acara kasual. Rancangan senada juga diusung oleh Chossy Latu yang menambahkan banyak aksesoris mutiara pada model saat mengenakan batik complongan. 

Begitu juga desain yang ditawarkan oleh Ghea Pangabean dalam unsur warna-warna cerah pastel seperti biru, kuning, dan merah muda. Pemakaian kain batik complongan yang dililit di pinggang bisa terlihat sangat modis dengan paduan atasan berupa outer berhias bordir dalam bahan menerawang. 

Kemudian dari Prio Oktaviano, batik complongan hadir pada kemeja pria yang terkesan santai saat dipadu celana pendek garis-garis. Untuk busana wanitanya ia memberikan sentuhan cape untuk gaun berpotongan A line. 

Sementara tak kalah menarik desainer Wilson William memberikan sentuhan dramatis batik complongan dipadu bustier. Berikut desainer Hutama Adhi yang memberi banyak elemen bunga-bunga pada batik complongan yang dikombinasikan bersama renda dan sentuhan embriodery.

 

Sistem Penetapan Indikasi Geografis

Batik cemplongan khas Indramayu dari Didi Budiarjo
Batik cemplongan khas Indramayu dari Didi Budiarjo. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Sebelumnya, acara GBN 2023 diresmikan Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri oleh jajaran Kementerian, serta 25 Duta Besar dari para Negara Sahabat, sebagai bentuk dukungan Pemerintah terhadap misi YBI untuk melestarikan Batik Indonesia.

Acara GBN 2023 yang berlangsung 2--6 Agustus 2023 di Senayan Park terbuka untuk umum, menampilkan lebih dari 250 booth UMKM Batik Indonesia dan juga kuliner Nusantara. Tak hanya itu, acara ini juga menyuguhkan berbagai kegiatan menarik, seperti talk show seputar batik, kompetisi batik, hingga high tea sebelum fashion show. 

Tema yang diusung pada acara ini adalah "Batik, Bangkit!", sebagai bentuk semangat untuk memajukan industri batik tanah air setelah tiga  tahun terdampak pandemi Covid-19. Yayasan Batik Indonesia sebagai penyelenggara berkeinginan membangkitkan lagi Industri Batik Indonesia, dengan memberikan ilustrasi batik tambal pada ikon ragam hias batik yang dipilih.

Di dalamnya motif batik dari berbagai daerah di Indonesia mencerminkan keragaman keindahan Batik Nusantara. Salah satu aspek penting bagi perkembangan batik di Indonesia, dengan segala keunikan danidentitas daerah asal, adalah saat Indonesia telah menerapkan sistem penetapan Indikasi Geografis (IG).

Indikasi Geografis menjadi suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari keduafaktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atauproduk yang dihasilkan.

Sampai dengan saat ini sistem penetapan Indikasi Geografis tersebut telah berhasil menetapkan empat sertifikat Indikasi Geografis Batik, yaitu Sarung Batik Pekalongan, Batik Nitik Yogyakarta, Batik Besurek Bengkulu dan Batik Tulis Complongan Indramayu.

Belanjaan Iriana Jokowi di GBN 2023

Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ibu negara, Iriana, menghadiri acara pembukaan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 di Senayan Park, Jakarta, 2 Agustus 2023. (dok. YBI)

Sebelumnya, di pidato sambutannya, Jokowi berkata, "Batik sangat istimewa. Tak hanya karena keindahan, tapi juga karena makna-makna filosofinya. Batik adalah wajah kita. Batik adalah kehormatan kita. Batik telah memberi kehidupan bagi jutaan rakyat kita yang bekerja di sektor ini."

Itu sebabnya, di momentum ini, Presiden mengajak perajin, desainer, pengusaha, dan pemakai batik untuk menggeliatkan industri kain tradisional tersebut dengan bereksplorasi, baik secara visual warna maupun desain motif, karena menurutnya, batik "beragam dan menarik." 

Setelah membuka pelaksanaan GBN 2023, Jokowi bersama ibu negara, Iriana, berjalan-jalan di area pameran, termasuk melihat ekshibisi batik complongan Indramayu yang menjadi sorotan utama kali ini. Ketua Pelaksana GBN 2023, Diana Santosa, ikut membeberkan daftar belanjaan Jokowi dan Iriana.

"Ibu (Iriana) beli kain (dari) beberapa perajin tadi," katanya usai acara pembukaan. "Bapak (Jokowi) malah beli sepatu. Juga, tertarik home living (bertema batik). Pengin (beli) karpet yang mungkin mau dipakai di IKN sama ornamen batik yang tadi kami perlihatkan."

 

Infografis Penetapan Batik Sebagai Warisan Dunia UNESCO
Infografis Penetapan Batik Sebagai Warisan Dunia UNESCO. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya