Liputan6.com, Jakarta - Seekor bayi jerapah lahir tanpa corak pada akhir Juli 2023. Menurut Brights Zoo, tempat bayi jerapah itu dilahirkan, bayi jerapah betina itu adalah satu-satunya jerapah reticulated berkulit polos yang ada di dunia.
Dikutip dari Today, Jumat (25/8/2023), jerapah reticulated sendiri adalah subspesies jerapah. Sementara kebun binatang yang terletak di Washington County, Tennessee tersebut adalah lembaga swasta berlisensi USDA yang diakreditasi oleh Zoological Association of America (ZAA).
Pihak kebun binatang mengatakan bayi jerapah berkulit cokelat itu lahir pada 31 Juli 2023 dengan tinggi 6 kaki atau setara 183 centimeter (cm). "Para ahli jerapah percaya bahwa dia adalah satu-satunya jerapah reticulated berkulit polos yang hidup di mana pun di planet ini," bunyi siaran pers yang diterima Today melalui email.
Advertisement
"Kelahiran jerapah istimewa ini luar biasa karena berbagai alasan, tapi mungkin yang paling penting, ini akan membantu menarik perhatian terhadap tantangan serius yang dihadapi spesies lainnya di alam liar," lanjut siaran pers tersebut.
Pihak kebun binatang sedang mengumpulkan suara dari masyarakat untuk mencari nama untuk bayi jerapah tersebut. Sejauh ini, pihaknya menyebut telah memperkecil daftar pilihan nama, yakni Kipekee, kata Swahili yang berarti unik, Firyali, yang berarti tidak biasa atau luar biasa, Shakiri yang berarti "dia paling cantik" dan Jamella, "salah satu yang sangat cantik.""
Sejak diunggah pada Selasa, 22 Agustus 2023, warganet begitu antusias ikut membantu memilihkan nama untuk bayi jerapah itu. Setidaknya ada lebih dari 40 ribu tanggapan yang memenuhi kolom komentar berisi pilihan nama versi mereka.
Warganet Ikut Voting Nama Bayi Jerapah
"Kipikee adalah nama yang bagus. Dia tentu saja unik dan menggemaskan," tulis seorang warganet.
Lainnya berkomentar, "Cucuku memilih Shakiri #3. Dia memang paling cantik!!"
"Kipikee dipilih oleh putri saya yang berusia 9 tahun karena dia tentunya sangat unik, kami menyaksikan dari Australia," lanjut warganet lain.
"Dalam bahasa Swahili, Kipekee artinya Unik menurutku karena dia pasti unik dan cantik!!," tambah lainnya.
Warganet lain menuliskan, "Dia adalah SHAKIRA! Cantik. Semoga aku bisa datang menemuinya."
"hal pertama yang kupikirkan saat melihatnya adalah dia sangat cantik! Jadi Shakiri!" tulis lainnya.
"Kipikee! Betapa menakjubkan perjalanannya sejauh ini! Saya suka cerita ini!" ungkap lainnya.
Sementara, pendiri Bright'ss Zoo, Tony Bright menyebut dalam rilis bahwa pemberitaan internasional mengenai bayi jerapah yang tidak bercorak tersebut telah menciptakan sorotan yang sangat dibutuhkan dalam konservasi jerapah. Populasi jerapah liar perlahan menuju kepunahan.
"Dengan 40 persen populasi jerapah liar hilang hanya dalam tiga dekade terakhir," lanjut Bright.
Advertisement
Bukan yang Pertama
Sebelumnya, video dari WPA Film Library yang diambil pada 1967 menunjukkan jerapah tak bercorak di kebun binatang di Tokyo, Jepang. Pada kolom deskripsi video dijelaskan bahwa bayi jerapah tanpa corak telah lahir di Tokyo Zoo.
"Ketidakseimbangan kimiawi menyebabkan fenomena ini, namun hewan kecil berleher panjang ini menjadi daya tarik besar saat ini," bunyi keterangan tersebut.
Di sisi lain, di alam liar, bulu jerapah adalah salah satu bentuk kamuflase, menurut artikel penelitian pada 2018 yang diterbitkan oleh jurnal Zoological Science. Para peneliti dalam artikel tersebut menganalisis ciri-ciri pola bulu yang kompleks dari subspesies jerapah liar yang disebut jerapah Masai, yang berasal dari Afrika Timur.
Mereka menemukan bahwa corak pada jerapah kemungkinan besar diwariskan atau diturunkan dari induk ke keturunannya. Menurut para peneliti, jerapah dengan corak yang lebih besar dan yang bercorak yang tidak beraturan atau bulat, mungkin berpeluang lebih besar untuk bertahan hidup di alam liar.
Tentang Jerapah Lainnya
Pola bulu jerapah yang bercorak memberikan lebih dari sekedar perlindungan. Giraffe Conservation Foundation mengatakan bahwa setiap corak memiliki sistem pembuluh darah di bawah area tersebut yang berfungsi sebagai jendela termal dan memungkinkan pelepasan panas tubuh.
Pada 2017, hampir 1,2 juta orang menonton siaran langsung jerapah yang dikenal sebagai April the Giraffe saat ia melahirkan. Jerapah reticulated ini mencuri atensi internasional setelah kediamannya di kebun binatang di Harpursville, New York, memasang video streaming dirinya menjelang melahirkan.
April disuntik mati pada 2021 saat berusia 20 tahun. Hal tersebut dilakukan karena jerapah itu menderita radang sendi yang semakin parah.
"Dia adalah anggota keluarga kami yang berharga, dan meskipun kami tahu hari ini akan tiba, hati kami terluka," kata pemilik Animal Adventure Park Jordan Patch dalam sebuah pernyataan.
April mulai menunjukkan tanda-tanda masalah bergerak pada musim panas 2021. Hasil pemeriksaan dokter hewan menunjukkan ia menderita radang sendi di kakinya dan masalah di kaki belakang kirinya, kata dokter hewan di kebun binatang itu dalam sebuah pernyataan.Â
Advertisement