6 Fakta Menarik Gunung Guntur yang Jadi Destinasi Wisata Andalan di Kota Garut

Gunung Guntur merupakan gunung berapi kerucut aktif yang terdapat di Pananjung dan Desa Pasawahan, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung ini memiliki ketinggian 2.249 mdpl.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 25 Sep 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2023, 08:30 WIB
Gunung Guntur yang terletak di Garut, Jawa Barat selalu memesona dengan pemandangannya
Gunung Guntur yang terletak di Garut, Jawa Barat selalu memesona dengan pemandangannya. (Dok: Instagram @iki_andria)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Guntur merupakan gunung berapi kerucut aktif yang terdapat di Pananjung dan Desa Pasawahan, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung ini memiliki ketinggian 2.249 mdpl.

Gunung Guntur berdekatan dengan gunung-gunung lainya yang mengelilingi kota Garut. Di sebelah selatan Gunung Guntur, ada Gunung Putri yang berhadapan dengan Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan, kemudian di sebelah barat ada Gunung Masigit, Gunung Parupuyan, dan gunung lainnya.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Minggu, 24 September 2023, di sekitar kaki Gunung Guntur tepatnya di daerah Kecamatan Tarogong Kaler ada banyak hotel dan penginapan dengan dilengkapi fasilitas pemandian air panas yang sumber air panasnya didapatkan dari Gunung Guntur. Tak heran kalau Gunung Guntur menjadi destinasi menarik bagi warga sekitar bahkan dari luar kota.

Masih banyak hal mengenai Gunung Guntur selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Guntur yang dirangkum Liputan6.com pada Jumat, 22 September 2023. 

1. Letusan Pertama Tahun 1818

Bataviasche Courant pada 7 November 1818 melaporan peristiwa letusan yang terjadi pada 21 Oktober 1818 yang diperkirakan terjadi pada malam hari. Tahun selanjutnya, Gunung Guntur meletus beberapa kali.

Bataviasche Courant kembali melaporkan peristiwa letusan Gunung Guntur yang terjadi pada 14 Juni 1825 dengan kerusakan yang ditimbulkan cukup besar. Lalu Javasche Courant pada 4 Desember 1841 melaporkan bahwa Gunung Guntur kembali meletus pada 14 November pada tahun yang sama. Letusan kembali terjadi pada 4 Januari dan 26 November 1843.

2. Destinasi Favorit di Cipanas, Garut

Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat
Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat. (Dok: Instagram @abdulmalikmirwan)

Pegunungan vulkanik yang luas ini menjulang tinggi di atas destinasi akhir pekan populer Cipanas, dekat Garut. Apalagi aktivitas vulkanik yang terjadi di dalam gunung telah menyediakan air panas alami bagi Cipanas selama beberapa dekade. Kota kecil Garut dengan destinasi Gunung Guntur juga menawarkan hotel-hotel sederhana untuk ditinggali penduduk setempat selama akhir pekan.

3. Sekilas Seperti Gunung Gundul

Berbeda dengan kebanyakan gunung di Jawa, sebagian besar pegunungan Guntur sangat gundul, setidaknya jika dilihat sekilas dari Cipanas. Pegunungannya sendiri sangat kompleks, dengan rangkaian puncak yang berbeda-beda mulai dari Gunung Cipanas di atas Cipanas hingga puncak tertinggi Gunung Masigit yang ditumbuhi vegetasi.

Karakteristik Gunung Guntur umunya berpasir sehingga tidak banyak ditumbuhi tanaman dan tampak gersang. Sebagian kawasan banyak ditumbuhi dengan ilalang dan terlihat seperti padang savana.

Di puncak hanya ada beberapa tanaman cantigi yang tumbuh. Selain cantigi, pohon pinus lebih banyak tumbuh di gunung ini. Namun Gunung Guntur sendiri mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. 

 

4. Alasan Dinamakan Gunung Guntur

Gunung Guntur saat matahari terbit di ufuknya
Gunung Guntur saat matahari terbit di ufuknya. (Dok: Instagram @ryankamal77)

Tentu orang penasaran dengan kata "guntur" yang berarti guntur dipakai sebagai nama gunung, hal ini ternyata menggambarkan kondisi cuaca di wilayah ini yang bisa berubah-ubah.

Di kawasan puncak Gunung Guntur terdapat kaldera yang sangat besar dan dalam yang berasal dari bekas letusan.  Terdapat tiga kawah yang sangat berbeda di seluruh wilayah ini, kawah dalam yang dipenuhi vegetasi di ujung Cipanas, kawah aktif dan berbahaya, serta kawah tua berbentuk mangkuk dangkal yang keduanya berada di ujung Masigit.

5. Memiliki Air Terjun

Citiis dengan ketinggian sekitar 822 mdpl dekat dari Cipanas adalah titik awal yang paling mudah diakses karena kawasan ini memiliki banyak hotel dan terletak hanya 3 km dari jalan utama Jakarta ke Garut. Medan yang berumput dan terbuka menjadikan pendakian ini tidak biasa menurut standar Indonesia yang beriklim tropis.

Pendaki harus ekstra hati-hati dalam mengenakan pakaian dan membawa banyak air. Dari Kampung Citiis, di mana setidaknya terdapat satu basecamp, terdapat jalan setapak yang melewati air terjun lokal Curug Citiis (1.154m). 

6. Cara Mencapai Gunung Guntur dari Jakarta

Pemandangan di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat
Pemandangan di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat. (Dok: Instagram @phensopian)

Dari Jakarta, ambil jalan tol ke Bandung dan lanjutkan hingga akhir tol di Cileunyi. Untuk Cipanas, ikuti rambu ke Garut dan belok kanan ke Cipanas (rambunya bagus tapi jalannya sempit) tepat sebelum kota.

Bus Primajasa ke Garut berangkat dari terminal bus Lebak Bulus dan Cililitan Jakarta secara rutin pada siang hari. Untuk Tanjung Karya terdapat berbagai rute di sepanjang jalan kecil serta padat menuju ke selatan Bandung.

Bagi pendaki perlu diingat untuk menyiapkan perbekalan yang cukup saat mendaki. Dari Tanjung Karya, air tersedia di gubuk Cikahuripan yang ketinggiannya sekitar 1.400 mdpl.

Medan yang berumput dan terbuka menjadikan pendakian ini tidak biasa menurut standar Indonesia yang beriklim tropis dan mengharuskan Anda ekstra hati-hati dalam mengenakan pakaian dan membawa banyak air. 

Memang hanya ada sedikit tempat berteduh, jadi sebaiknya mulai sebelum fajar jika memungkinkan. Diperlukan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai kawah pertama yang kebanyakan orang anggap sebagai tujuan pendakian. Namun titik tertinggi gunung dan kawah lainnya berjarak hampir 2 jam lebih jauh di sepanjang punggung bukit.

infografis Status Gunung Berapi
infografis Status Gunung Berapi
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya