Tiket Kereta Api Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Sudah Bisa Dipesan, Ada Perubahan Tarif?

Periode Angkutan Natal dan Tahun Baru yang ditetapkan KAI adalah keberangkatan pada 21 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024.

oleh Asnida Riani diperbarui 09 Nov 2023, 05:30 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2023, 05:30 WIB
FOTO: PT KAI Tambah Perjalanan Kereta Api Jarak jauh
Penambahan Perjalanan KA Jarak jauh: Kereta jarak jauh tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (10/7/2020). PT KAI telah mengoperasikan lima perjalanan kereta jarak jauh untuk tujuan Bandung, Cirebon, dan Surabaya mulai Jumat 10 Juli 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 akan menjelang kurang dari dua bulan. Menyambut periode itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah membuka penjualan tiket kereta api di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sejak Senin, 6 November 2023.

Merujuk rilis di situs webnya, dikutip Rabu, 8 November 2023, periode Angkutan Nataru yang ditetapkan KAI adalah keberangkatan pada 21 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024. Tiket dapat dibeli melalui aplikasi Access by KAI, laman kai.id, dan seluruh kanal resmi pemesanan tiket KA lain.

Tarif tiket kereta api komersial selama Nataru disebut tetap mengacu pada ketentuan Tarif Batas Bawah (TBB) - Tarif Batas Atas (TBA). "Kami mengingatkan pada pelanggan agar teliti dalam menginput tanggal, memilih rute, dan memasukkan data diri saat melakukan pemesanan, "kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Ia menyambung, "Rencanakan perjalanan sebaik mungkin, termasuk estimasi waktu perjalanan menuju ke stasiun agar tidak ketinggalan kereta."

Pada masa Angkutan Nataru, terdapat 3.888 perjalanan KA Jarak Jauh reguler dengan 2,2 juta tempat duduk. Sedangkan untuk KA Lokal reguler, pihaknya menyiapkan 1.296 KA, dengan sekitar 521 ribu tempat duduk. Pengoperasian kereta api tambahan akan menginfokan lebih lanjut.

Tahun lalu, KAI mencatat 4,4 juta orang menggunakan kereta api selama momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, lapor kanal Bisnis Liputan6.com per 9 Januari 2023. Angka ini meningkat 123 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Jumlah ini didapatkan selama 18 hari sejak 22 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023. KAI melayani total 4.407.277 penumpang kereta api atau rata-rata 244.849 pelanggan per hari. Jumlah tersebut meningkat 123 persen dibanding periode Nataru 2021/2022, di mana KAI melayani 1.980.269 pelanggan.

Perjalanan KA Saat Nataru 2022/2023

Penumpang melintas di Stasiun Kereta Api KAI. Dok KAI
Penumpang melintas di Stasiun Kereta Api KAI. Dok KAI

Pada Nataru 2022/2023, KAI melayani 2.320.614 pelanggan KA Jarak Jauh dan 2.086.663 pelanggan KA Lokal. Jumlahnya melebihi 10 persen dari target, yakni 4.007.878 pelanggan. Jika dibandingkan dengan tempat duduk yang disediakan, yakni 5.382.932 tempat duduk, okupansi Nataru 2022/2023 cukup baik, mencapai 82 persen.

Kenaikan ini dipengaruhi peningkatan jumlah perjalanan kereta api selama periode Nataru. Total perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal yang dioperasikan adalah 8.871 perjalanan KA atau rata-rata 492 perjalanan KA per hari, naik 31 persen dibanding jumlah perjalanan KA pada periode Nataru 2021/2022 sebanyak 6.757 perjalanan KA atau rata-rata 375 perjalanan KA per hari.

Di samping itu, melonjaknya volume pelanggan di masa Angkutan Nataru 2022/2023 dibanding periode Nataru 2021/2022 juga dipengaruhi kondisi pandemi yang semakin membaik. Nataru 2022/2023, pelanggan tidak lagi diwajibkan melakukan PCR atau Antigen untuk naik kereta api seperti di tahun sebelumnya.

Puncak volume pelanggan pada periode Nataru 2022/2023 terjadi pada 1 Januari 2023 sebanyak 285.508 pelanggan. Relasi favorit pada Nataru tahun lalu, yaitu Jakarta - Yogyakarta pp, Jakarta - Solo pp, Jakarta - Surabaya pp, Jakarta - Purwokerto pp, Bandung - Surabaya pp, Yogyakarta - Surabaya pp, Yogyakarta - Banyuwangi pp, dan lainnya. Adapun stasiun terpadat yaitu Stasiun Pasar Senen, Gambir, Yogyakarta, Bandung, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, dan lainnya.

Kanal Penjualan Tiket

Wisata air Kediri Water Park
Wisata air Kediri Water Park. Foto: Dian Kurniawan/ Liputan6.com.

Terkait kanal penjualan tiket, KAI mencatat transaksi penjualan tiket KA Jarak Jauh dan Lokal yang berangkat pada masa angkutan Nataru 2022/2023 didominasi melalui KAI Access sebesar 58 persen, lalu kanal eksternal sebesar 29 persen.

Pada Nataru 2023/2024, pergerakan wisatawan diperkirakan akan meningkat pesat, terutama di sejumlah tempat wisata favorit di Indonesia, selama Nataru. Setidaknya itulah perkiraan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merujuk fenomena serupa di tahun-tahun sebelumnya.

Terkait itu, fokus Kemenparekraf masih terus seputar keamanan dan keselamatan para wisatawan.

"Libur Nataru kan termasuk puncak masa liburan, selain liburan sekolah dan Lebaran. Tempat-tempat wisata pasti bakal diserbu pengunjung, bahkan bisa membludak, apalagi sekarang pandemi sudah berlalu. Mereka yang selama ini menahan diri untuk berwisata keluar semua," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, di The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 6 November 2023.

Pastikan Keamanan dan Keselamatan

Berwisata ke Jembatan Gantung Terpanjang se-Asia Tenggara di Kala Pandemi
Pengunjung melintasi Jembatan Gantung Situ Gunung di Sukabumi, Minggu (20/9/2020). Seperti diketahui, Jembatan Gantung tersebut resmi dibuka untuk umum pada 2018 lalu itu memiliki panjang 243 meter dengan lebar 1,2 meter dan berada di atas ketinggian 107 meter. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Vinsensius menyambung, "Makanya kami mengimbau para pengelola tempat wisata untuk tidak hanya menerima banyak pengunjung atau wisatawan, yang terpenting, pastikan dulu soal keamanan dan keselamatan. Jangan sampai jumlah pengunjung melebihi kapasitas dan ketentuan yang berlaku."

Ia juga mewanti-wanti agar tragedi di tempat wisata jembatan kaca di Banyumas, yang menewaskan satu orang pengunjung, tidak terulang lagi. Kemenparekraf mengimbau pengelola tempat wisata memeriksa dan mengecek semua fasilitas maupun wahana yang ada untuk memastikan faktor keamanan dan keselamatan.

"Jadi, kalau ada wahana yang rusak atau tidak beroperasi dengan baik, sebaiknya segera diperbaiki atau ditutup sementara. Jangan sampai dipaksakan dipakai demi menarik pengunjung sebanyak-banyaknya, tapi justru mengundang bahaya," ucap Vinsensius.

Ia menambahkan, Kemenparekraf bekerja sama dengan pemerintah provinsi, dinas pariwisata di tiap daerah, dan pihak terkait lain untuk mengawasi, serta mengimbau para pengelola tempat wisata mempraktikkan prosedur yang sudah ditetapkan.

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya