Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap membuat pesan khusus di momen tertentu melalui karikatur. Tak terkecuali pada Hari Guru Nasional yang jatuh pada Sabtu, 25 November 2023.
"Guru bukan lagi sekadar seorang yang digugu dan ditiru, yang menjadi suri teladan anak-anak didik, melainkan tokoh yang menentukan laju peradaban bangsa. Mereka menjadi jembatan anak-anak masa kini untuk melangkah ke masa depan. Di pundak mereka tersampir harapan orang tua, masyarakat, dan bangsa besar ini. Selamat Hari Guru Nasional," tulis Presiden Jokowi, pada Sabtu (25/11/2023).
Baca Juga
Ucapan itu turut disertai karikatur yang menggambarkan kegiatan mengajar-belajar di sekolah. Terdapat siswa SD, SMP, maupun SMA dan guru yang tengah bercengkraman dengan murid-muridnya di halaman sekolah.
Advertisement
Terlihat pula sosok pria berkemeja putih yang mirip Presiden Jokowi sedang mengamati momen tersebut. Ada suasana keceriaan anak dan semangat untuk belajar dari guru lewat aktivitas yang interaktif.
Terdapat pula guru yang sedang menulis di papan tulis dan tulisan "Selamat Hari Guru Nasional" di genting sekolah untuk memperjelas pesan itu. Sebelumnya dalam pidatonya, presiden yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya itu membuat sambutan di Hari Puncak Peringatan Hari Guru Nasional, diunggah oleh YouTube Biro Press Sekretariat Presiden.
Dalam Peringatan HUT ke-78 PGRI tersebut, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menko PMK Muhadjir Effendy, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Respons Karikatur Hari Guru Nasional
Unggahan ini disambut hangat netizen. Tentu saja banyak yang mencari kucing oren alias kucing oyen yang kali ini memeluk buah semangka. Semangka sendiri merujuk pada warna bendera Palestina.
Tak sedikit warganet yang memperhatikan sketsa buku di sudut kanan bawah. Pada halaman buku tersebut ada kata-kata motivasi, yakni “Kejarlah cita-cita, bukan yang enggak cinta.”
“Kejar cita-cita bukan ngejar yang gak cinta. Ceunah,” ungkap warganet di kolom komentar. “Nitip pesan bapak: sejahterakan guru, kalau bukan guru siapa lagi yang mencerdaskan anak bangsa yang nantinya mengisi komposisi penduduk Indonesia tahun 2045,” tulis warganet.
"Bahkan seorang Presiden hebat pernah dididik oleh seorang guru. Betapa besar jasa pahlawan tanpa tanda jasa ini ... Semoga kedepannya profesi guru semakin dihargai dengan kehidupan yang layak terutama guru2 di pedesaan,” harapan warganet.
"Ubah istilah guru pahlawan tanpa tanda jasa. Gara-gara itu guru hidupnya nggak sejahtera," tulis warganet lainnya.
Advertisement
Faktor Tingginya Stres Guru
Menurut Jokowi, menjadi guru bukanlah tugas yang ringan. Dalam peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 itu Jokowi mengaku kaget saat membaca temuan sebuah lembaga riset internasional, RAND Corporation, yang menyebut tingkat stres yang dialami guru lebih tinggi dibandingkan profesi lainnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, tingginya tingkat stres guru disebutnya disebabkan tiga faktor, yaitu perilaku siswa, perubahan kurikulum, dan perkembangan teknologi. "Tetapi ya kurikulum memang harus berubah karena setiap saat perubahan itu selalu ada, apalagi sekarang ini dengan disrupsi teknologi yang begitu cepatnya—setiap hari berubah," sebut presiden seperti dikutip dari Antara.
Menyikapi begitu banyaknya tantangan tersebut, Presiden meminta semua guru untuk bisa beradaptasi, terutama untuk mengikuti perubahan teknologi. Jokowi kemudian juga menyoroti pula tentang kesenjangan infrastruktur serta fasilitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Beratnya Tugas Seorang Guru
"Saya kalau (kunjungan) ke daerah mampir ke SMK, saya lihat SMK di sebuah kabupaten kemudian saya bandingkan dengan SMK yang di kota memang gap sarana prasarana jauh berbeda. Ini menjadi tugas Menteri Pendidikan (untuk mencarikan solusinya)," tuturnya.
Mengingat beratnya tantangan serta tugas yang dihadapi guru, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pahlawan pendidikan di Tanah Air. "Pada kesempatan yang baik ini atas nama pribadi, atas nama pemerintah, atas nama rakyat, saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi, atas kontribusi para guru dalam mendidik generasi muda Indonesia—dalam mendidik kita semua,” tutur Jokowi.
Atas ucapan yang diberikan Presiden, Menteri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim membalasnya dengan menuliskan apresiasinya di Instagram Presiden Jokowi, "Terima kasih atas kehadiran dan dukungan Pak Presiden untuk gerakan Merdeka Belajar serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru."
Advertisement