Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Alimuddin, menyebut bahwa progres pembangunan fisik IKN sudah mencapai 70 persen. Ke depan, wilayah ini diharapkan jadi destinasi wisata unik dibanding ibu kota negara lain di dunia.
Pernyataan ini merujuk pada prinsip IKN yang bermaksud jadi kota pintar dengan nol emisi karbon. "Karena itu penduduknya tidak bisa lebih dari dua juta (jiwa)," sebut Alimuddin di weekly press briefing secara hybrid, Rabu, 10 Januari 2024. "Kami juga sudah menanam pohon endemik. Insya Allah bisa hidup berdampingan dengan flora dan fauna."
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyambung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melalukan beberapa ground breaking proyek sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama akomodasi di IKN. "Salah satunya ada pembangunan Hotel Nusantara oleh konsorsium yang namanya juga Nusantara," kata Sandi.
Advertisement
Ia menyambung, "Investasinya bukan kaleng-kaleng: Rp20 triliun, dan ground breaking-nya sudah dilakukan pada 21 September 2023, dengan target operasi Agustus 2024." Merujuk keterangan di laman IKN, Hotel Nusantara akan dibangun dengan mencakup luas 20.164 meter persegi dengan tinggi bangunan mencapai 43,1 meter.
Bangunan hotel yang terdiri dari sembilan lantai ini akan memiliki 191 kamar dalam enam tipe. Masing-masing tipe kamar adalah Premier Twin sebanyak 61 unit, Premier King sebanyak 102 unit, Junior Suite sebanyak 14 unit, Executive Suite sebanyak 12 unit, Disable Room sebanyak 1 unit, dan President Suite sebanyak 1 unit.
Sejumlah Proyek di Sektor Parekraf
Sandi melanjutkan, "Lalu, ada Hotel Vasanta oleh PT. Sirius Surya Sentosa dari Pakuwon Jati yang akan membangun pusat perbelanjaan superblok, kondominum, dan tiga hotel. Total investasinya Rp5 triliun yang akan dikerjasamakan dengan Marriott Group melalui brand The Westin, Four Points, dan Tribute Portfolio. Ground breaking-nya 1 November 2023."
"Selanjutnya ada BSH Community Hub, yaitu berupa hotel dan restoran yang ground breaking-nya dilakukan pada 21 Desember 2023. Komitmen juga disampaikan PT Arcs House Wisata Indonesia yang mengembangkan hotel dan resort lokal, Jambuluwuk."
"Kita terus promosikan investasi ke IKN, khususnya di sektor parekraf," sebut Menparekraf.
Ia juga menyebut bahwa konsep ekowisata cocok dengan IKN karena "tidak akan mengurangi komitmen menjaga kawasan hutan," klaimnya. "75 persen hutan tropis dipastikan dijaga, sementara 25 persen dibangun sebagai bagian dari fasilitas," sebut Sandi.
Alimuddin menyambung bhawa IKN tidak bisa berjalan sendiri. "Tahun lalu, kami sudah menyusun pattern trip tourism untuk tidak hanya membangun IKN. Kita juga berkewajiban mengangkat daerah-daerah mitra. Misalnya, Berau, Maratua, maunya ada open water swimming di sana," bebernya.
Advertisement
Mengembangkan Tidak Hanya Wisata Alam
Alimuddin berkata, "Kami akan mengembangkan wellness tourism dan health tourism dengan beroperasinya rumah sakit-rumah sakit kelas internasional. Lalu, ada Borneo Orangutan Survival Foundation yang mengelola panti jompo orangutan. Ke depan, itu bisa jadi objek wisata yang menarik."
Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan bahwa IKN akan mematangkan konsep wisata alam yang dimulai dengan menetapkan ecotourism road pada November 2023. Rencananya akan ada dua rute yang terdiri dari jungle tracking dan walk in the jungle.
"Walk in the jungle ini untuk kegiatan jalan kaki dan eksplorasi," ucapnya di weekly press briefing, 31 Juli 2023.
Saat itu, Alimuddin juga menyebut, bahwapengembangan wisata IKN akan sekaligus menghidupkan daerah penyangganya, seperti Samarinda, Tenggarong, dan Derawan. "Insya Allah tidak kurangi lahan (hijau), yang ada malah lahan dihutankan kembali. Ini tentu berbeda dari daerah-daerah lain di Indonesia," ia mengklaim.
Alimuddin menyatakan, sejauh ini IKN sudah terhubung dengan Samarinda sehingga wisatawan bisa mengunjungi kampung suku Dayak Kenyah yang masih memelihara adat istiadat mereka.
Titik Akhir Perjalanan Wisata
IKN juga bisa terhubung dengan Taman Wisata Kota Raja di Tenggarong yang jadi lokasi favorit wisatawan untuk menikmati Sungai Mahakam dan Jembatan Kutai Kertanegara. "IKN akan menjadi titik akhir perjalanan wisata," kata Alimuddin saat itu.
Pihaknya juga ingin menghidupkan UMKM yang ada di sekitar IKN. Mereka mengklaim sudah membimbing 300 UMKM, dan beberapa di antaranya sudah masuk dalam e-katalog LKPP.
Ia menjelaskan, sejauh ini akses wisatawan ke IKN bisa melalui jalur udara dengan mendarat di Bandara Sepinggan, Balikpapan, dilanjutkan jalur darat dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit. Pemerintah juga sedang membangun empat segmen jalan tol yang diharapkan bisa mempersingkat jarak tempuh dari bandara. "Insya Allah 30 menit," katanya.
Pemerintah juga akan membangun Bandara VVIP yang bisa diakses lebih singkat di waktu mendatang. "10 menit nyampe," imbuhnya.
Sejauh ini, IKN memiliki fasilitas glamping terdiri dari 17 kabin untuk menampung pengunjung. Sambil menanti peresmian hotel di wilayah itu, Alimuddin menyarankan wisatawan menginap di hotel-hotel di Balikpapan.
Advertisement