Liputan6.com, Jakarta - Didiet Maulana selama ini dikenal sebagai seorang desainer fesyen dan pendiri label busana IKAT Indonesia yang mengambil tenun sebagai DNA desainnya. Terjun ke dunia fesyen sejak 2012 lalu, perjalanan Didiet membangun jenama mode sarat akan lika-liku dan jatuh-bangun.
Hal ini jadi awal mula inspirasinya berbagi dengan orang lain, terutama saat pandemi COVID-19 ketika banyak orang membuat aktivitas webinar melalui live streaming di platform media sosial. Bertujuan memberi ruang yang nyaman bagi para entrepreneur belajar mengembangkan bisnis, Didiet pun membangunplatform bernama Jadi Gini Belajar Bersama (JGBB).
Baca Juga
"Ketika hidup putar balik dan tak harus selalu berhasil atau gagal, kita mendapatkan cara untuk dapat sesuatu yang lebih baik," ungkap sang desainer ketika mengambil hikmah dari setiap kegagalan yang pernah dialaminya saat peluncuran JGBB di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 18 Januari 2024.
Advertisement
Dengan bekal pengalaman di industri fesyen dan entrepreneurship lebih dari 15 tahun, Didiet, selaku mentor, mendedikasikan JGBB untuk para pengusaha dan brands untuk tumbuh bersama. Ia bercerita, JGBB awalnya berupa kelas daring yang mempertemukan para entrepreneur di sebuah ruang maya untuk saling berbagi ilmu.
Baru pada 2021 hingga saat ini, JGBB membuka kelas luring di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Makassar, Lampung, dan Semarang. Kelas tersebut merupakan kontribusinya untuk meningkatkan pemberdayaan kemampuan para pelaku usaha sebagai individu, sekaligus menumbuhkan semangat kewirausahaan mereka.
Investasi Pendidikan
Hingga kini, JGBB telah diikuti lebih dari 20 ribu peserta, baik daring ataupun luring. Dari situ, pihaknya mengembangkan platform belajar melalui peluncuran situs jadiginibelajarbersama.com.
"Medium efektif untuk menggandakan rekam jejak dan inspirasi, yaitu dengan teknologi," kata Najwa Shihab yang juga hadir dalam peluncuran JGBB.
Ia menyambung, investasi dalam pendidikan akan selalu berhasil memberdayakan dan mengubah keadaan orang lain. Bisa belajar bersama, menurutnya, merupakan sesuatu yang tak ternilai.
"Bangga melihat perjalanan (Didiet) hingga sekarang (bisa memberdayakan) 20 ribu orang dengan platform sendiri. Konsistensi yang terus-menerus dibuktikan melalui karya-karya yang dihasilkan," puji Najwa.
Untuk diketahui, situs JGBB dibangun khusus untuk menyatukan beragam informasi mengenai dunia kewirahusahaan dan pengembangan kemampuan diri para pelaku usaha dalam satu wadah. Di laman tersebut, JGBB menyediakan berbagai kelas profesional dengan konten pembelajaran yang sudah tersusun dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan individu yang ingin memulai bisnis mereka sendiri.
Advertisement
Kelas Berbayar dan Gratis di JGBB
Saat ini, total ada 10 kelas, mulai dari kelas tentang langkah awal memulai bisnis sampai strategi branding yang efektif, yang terbagi dalam kategori kelas wirausaha dan kelas pengembangan diri oleh pengajar profesional nan berpengalaman.
Ada pula materi tentang cara membangun brand yang kuat, teknik pemasaran inovatif, serta mengembangkan kemampuan diri untuk mendukung perkembangan brand.
Kelas-kelas JGBB terbuka bagi siapa pun, baik yang sudah memiliki brand dan ingin mengembangkannya, yang baru ingin terjun jadi seorang pebisnis, tapi bingung harus memulai dari mana, maupun yang ingin belajar hal baru.
"Kejar passion-nya, bukan sekadar profitnya seiring waktu. Ketika menjalankan hal yang kita suka, pintu opportunity akan terbuka sedikit demi sedikit," ujar Didiet.
Ia menyambung, "Setiap orang akan kembali diingatkan bahwa kita menjalani sesuatu yang kita sukai, sehingga ada satu titik kita konsisten, kita bisa melewati badai (yang menghadang), dan pintu keberhasilan akhirnya terbuka."
Sosok Didiet Maulana, Desainer di Balik Busana para Artis
Kiprah Didiet Maulana di dunia fesyen sudah terekam selama satu dekade lebih. Ia juga terkenal kerap mendadani para artis di momen pentingnya, seperti pernikahan maupun pertunangan.
Salah satu artis yang ditanganinya belum lama ini adalah Bunga Citra Lestari saat menikah dengan Tiko Aryawardhana. Selain sebagai sahabat, Didiet kala itu juga hadir sebagai desainer baju pernikahan.
Desainer kondang itu dipercaya merancang baju akad pernikahan untuk BCL dan sang suami yang menggunakan adat Jawa. Baju akad BCL dan Tiko Aryawardhana ini bernuansa putih.
Setelah mengundang rasa penasaran, Didiet akhirnya memenuhi janji mengungkap detail baju pernikahan BCL melalui sebuah unggahan di Instagram, 6 Desember 2023. "Inspirasi budaya Jawa menjadi konsep perancangan busana pernikahan Bunga dan Tiko," tulisnya dalam keterangan unggahannya.
Untuk kebaya yang dikenakan BCL, Didiet memilih model kutu baru bernuansa klasik. Didiet mengaku mendapat inspirasi dari film-film dokumenter lawas Indonesia. Kebaya BCL merupakan hasil inspirasi dari pakaian pada tahun 1950 dan 1980-an.
Advertisement