Liputan6.com, Jakarta - Istri Kanye West, Bianca Censori, angkat bicara setelah dituduh mengirimkan konten pornografi pada staf Yeezy. Tuduhan ini muncul dalam gugatan baru yang mengejutkan, dengan klaim adanya perlakuan merendahkan martabat terhadap para karyawan.
Pihak Bianca membantah keras tuduhan tersebut. Melalui perwakilannya, Milo Yiannopoulos, ia menyebut tudingan tersebut sebagai "kebohongan yang keji dan memalukan." Yiannopoulos, yang merupakan mantan kepala staf West, memberi pernyataan itu pada Page Six.
Baca Juga
“Saya diberi wewenang oleh Bianca untuk menegaskan bahwa setiap tuduhan tentang menunjukkan atau menyebabkan materi pornografi diperlihatkan pada staf adalah hal yang menjijikkan, tak masik akal, dan sepenuhnya palsu," terangnya, dilansir dari news.com.au, Selasa (2/7/2024).
Advertisement
Yiannopoulos mengecam staf yang disebutkan dalam tuduhan tersebut, mengatakan bahwa mereka tidak pernah bekerja di Yeezy dan tudingan itu "salah alamat." Dia juga mengklaim bahwa platform Yeezy Porn tidak pernah ada.
"Tuduhan ini hanya imajinasi belaka, untuk mencari perhatian, untuk menjatuhkan nama-nama tertentu,” ucapnya.
Menurut dokumen pengadilan yang diperoleh TMZ, Bianca Censori diduga membagikan tautan konten seksual dengan seorang karyawan. Ini terjadi setelah West mengumumkan peluncuran "bisnis film dewasa" bernama Yeezy Porn pada April 2024.
Tuduhan ini semakin serius dengan klaim bahwa video tersebut dapat diakses staf yang masih di bawah umur di tengah pengembangan aplikasi porno West. Meski tuduhan ini mencuat, Censori, yang berusia 29 tahun, tidak terdaftar sebagai tergugat dalam tuduhan tersebut.
Gugatan terhadap Kanye West
Gugatan yang dimaksud memfokuskan pada Kanye West dan mantan kepala stafnya, Milo Yiannopoulos. Rapper berusia 47 tahun itu, dituduh tidak membayar karyawan untuk jam kerja yang panjang dalam produksi aplikasi yang selesai pada 1 Mei 2024.
Dokumen pengadilan mengklaim bahwa West dan Yiannopoulos terlibat dalam kerja paksa dan perlakuan kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat. Gugatan tersebut mengungkap bahwa karyawan Yeezy diduga jadi sasaran komentar rasis.
Para karyawan mengaku dijadikan budak selama pengembangan aplikasi porno, serta aplikasi streaming musik, YZYVSN, yang dirancang untuk bersaing dengan Apple Music dan Spotify. West dan Yiannopoulos diduga mempekerjakan sekelompok developer kulit hitam internasional, termasuk beberapa yang berusia di bawah 14 tahun, untuk membantu membangun aplikasi tersebut.
Menurut dokumen pengadilan, sebagian besar karyawan bekerja jarak jauh, tapi sering berkomunikasi dengan tim rapper tersebut secara online melalui platform, seperti Slack dan Zoom. Para pekerja mengklaim bahwa Yiannopoulos seharusnya membayar mereka 120 ribu dolar AS ketika aplikasi selesai, selama mereka setuju untuk bekerja dengan jam kerja yang berat dan tidak ada keluhan.
Advertisement
PHK Tanpa Bayaran
Para pekerja juga diduga diperintahkan untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan atau menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa bayaran. Pengembang yang masih di bawah umur bahkan diharuskan menandatangani perjanjian sukarelawan.
Selama bekerja, para staf mengklaim bahwa mereka sering jadi sasaran bahasa yang merendahkan berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, dan orientasi seksual mereka. Yiannopoulos diduga mengirim emoji seseorang berkulit gelap pada seorang karyawan berkulit hitam.
Selain gaji yang belum dibayar dan upah lembur, para karyawan menuntut ganti rugi atas tekanan emosional yang mereka alami selama bekerja. Gugatan ini masih dalam proses, dan publik menunggu perkembangan lebih lanjut.
Sebelumnya, yang juga kontroversial dari pasangan West dan Bianca, adalah pemilihan busana yang minim dan cenderung tak senonoh. Istri Kanye West itu pernah terlihat hanya mengenakan bra dan celana dalam warna perak saat makan es krim di jalanan.
Di sampingnya, musisi yang berganti nama jadi Ye itu memakai busana normal. Ia mengenakan kaus hitam lengan panjang yang dipadukan celana panjang warna senada.
Bianca Censori Jarang Mengenakan Pakaian Tertutup
Mengutip The Sun, 22 Maret 2024), tindakan West yang membiarkan Bianca berbusana minim saat keluar bersama disebut sebagai upaya balas dendam pada mantan istrinya, Kim Kardashian. Ia ingin melengserkan Kim dari pasar pakaian pembentuk tubuh yang meraih keuntungan besar lewat label SKIMS.
Seorang sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan, "Kanye sangat antusias dengan betapa suksesnya SKIMS. Dia ingin membawa Kim dengan mereknya sendiri, tapi ingin mereknya lebih berisiko, lebih seksi, dan menghasilkan lebih banyak uang daripada SKIMS."
"Dia menempatkan Bianca dalam pakaian ini sebagai semacam ujian. Dia adalah inspirasinya dan akan menjadi model. Dia pikir dia bisa memamerkan mereknya dan itu akan terjual habis. Itu sebabnya dia mengaraknya dengan pakaian ini untuk membalas dendam pada Kim," sambung orang tersebut.
Kanye dan Bianca menikah pada Desember 2022, dan terus jadi sorotan karena penampilan publik mereka semakin dikategorikan 'dewasa.' Perempuan asal Australia itu semakin jarang mengenakan pakaian tertutup setiap kali jalan-jalan.
Advertisement