6 Fakta Menarik Gunung Torenali, Bagian Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi

Titik awal jalur trekking menuju ke puncak Gunung Torenali berada di jalan poros Palu, Napu, dengan jarak kurang lebih dua kilometer ke arah barat dari danau Tambing. Rute yang dilalui lumayan singkat, hanya sekitar lima jam perjalanan.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 18 Jul 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2024, 08:30 WIB
6 fakta menarik Gunung Torenali di Sulawesi
6 fakta menarik Gunung Torenali di Sulawesi. (Dok: IG @jarumkompas https://www.instagram.com/p/B7XK--PAnwa/?igsh=MXY0MXhwMWFmZ2EwNQ==)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Torenali terletak di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi. Gunung ini memiliki ketinggian 2.526 mdpl dan masuk dalam area kawasan Taman Nasional Lore Lindu.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Rabu, 17 Juli 2024, gunung ini merupakan puncak tertinggi dalam rentang yang luas termasuk Gunung Rore Kautimbu yang lebih terkenal (di ketinggian 2.400 mdpl). Titik awal jalur trekking menuju ke puncak Gunung Torenali berada di jalan poros Palu, Napu.

Masih banyak hal mengenai Gunung Torenali selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Torenali yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber. 

1. Dekat dari Danau Tambing

dengan jarak kurang lebih dua kilometer ke arah barat dari Danau Tambing. Jalur ini dimulai sekitar 1 kilometer sebelah utara Telaga Tambing (Danau Tambing) yang populer dan cukup sibuk di akhir pekan dan memiliki loket tiket pilihan untuk berkemah di danau.

Danau ini sangat dekat dengan titik tertinggi jalan utama antara Palu dan Napu. Saat mendaki Gunung Torenali, Anda memiliki ketinggian awal yang sangat bagus yaitu lebih dari 1.700 mdpl, yang memangkas waktu ke puncak gunungnya.

Danau ini juga dikenal dengan nama Danau Rano Kalimpaa dan sebagian besar orang menghabiskan malam dengan berkemah di sana sebelum memulai pendakian keesokan paginya. Kadang saat kembali pun pendaki akan bermalam setelah menyelesaikan perjalanan dalam satu hari dan akhirnya kembali ke Palu. 

 

2. Pendakian Ditempuh Sekitar 5 Jam

Gunung Torenali di Sulawesi
Pendaki Gunung Torenali di Sulawesi. (Dok: IG @rya_carabiner https://www.instagram.com/p/BnVhpEYBQBF/?igsh=N3V0aWh5OXc4ZTYx)

Jalur yang ditandai dengan jelas ini dimulai sekitar 10 menit berjalan kaki di sepanjang jalan utama dari area parkir Danau Tambing. Jalur ini mengarah melalui Puncak Dingin dan Puncak Rorekautimbu sebelum mencapai titik puncak di Gunung Torenali setelah sekitar enam jam (satu arah).

3. Tak Diizinkan Berkemah

Rute yang dilalui untuk mencapai puncak lumayan singkat, hanya sekitar lima jam perjalanan saja. Perlu diperhatikan bahwa berkemah tidak selalu diizinkan karena hutan di sebelah timur jalan utama ini pernah digunakan oleh teroris terkenal dari wilayah kota Poso, jadi harap periksa informasi terbaru. 

Bagi mereka yang berada di daerah ini, satu atau dua hari ekstra sangat disarankan untuk mengunjungi megalit luar biasa di dekat Desa Doda di lembah Behoa (kadang-kadang keliru disebut Besoa), termasuk guci batu kuno yang mirip dengan yang ditemukan di Dataran Guci dekat Phonsavan di Laos. Salah satu pemandangan paling atmosferik di Indonesia.

4. Dekat dengan Lembah Behowa, Tempat Megalit Kuno

Gunung Torenali merupakan bagian Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi
Gunung Torenali merupakan bagian Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi. (Dok: IG @rz_m09 https://www.instagram.com/p/CnxnqeBSFhc/?igsh=YWVzYnZ1OTlsbDJ1)

Bagi pendaki yang sedang berada di sekitar Gunung Torenali, satu atau dua hari ekstra sangat disarankan untuk mengunjungi megalit luar biasa di dekat Desa Doda di lembah Behoa (kadang-kadang keliru disebut Besoa). Ada sosok batu setinggi 168 sentimeter seperti berjaga-jaga di Lembah Besoa, Kecamatan Lore Tengah, Sulawesi Tengah

Di lokasi tersebut juga terdapat guci batu kuno yang mirip dengan yang ditemukan di Dataran Guci dekat Phonsavan di Laos. Disebutkan situs ini merupakan salah satu pemandangan paling atmosferik di Indonesia.

5. Berbeda dengan Gunung Rore Kautimbu

Puncak Torenali sendiri merupakan puncak tertinggi yang merupakan serangkaian puncak dari Gunung Rore Kautimbu. Sebuah ekspedisi puncak gunung di Indonesia menghasilkan kesimpulan bahwa Gunung Rore Kautimbu yang selama ini didaki merupakan puncak awal Gunung Torenali dengan ketinggian 2.519 Mdpl.

Sedangkan lokasi Gunung Rore Kautimbu sesungguhnya berada jauh di sebelah utara dari posisi Gunung Torenali. Gunung Rore Kautimbu tidak berada dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu. 

6. Bagian Taman Nasional Lore Lindu

Gunung Torenali di Sulawesi dengan hutan lumutnya
Gunung Torenali di Sulawesi dengan hutan lumutnya. (Dok: IG @montaneindonesia https://www.instagram.com/p/Cckw9v1v1yd/?igsh=MWdsZ3hjeXVjZGp2cw%3D%3D)

gunung ini berada di Taman Nasional Lore Lindu, maka tarifnya adalah Rp150.000 per hari untuk wisatawan asing dan hanya Rp5.000 per hari untuk penduduk lokal. Loket tiket buka setiap hari antara jam 8 pagi dan 10 malam.

Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) merupakan salah satu taman nasional di Indonesia yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah dan salah satu lokasi perlindungan hayati Sulawesi. Jika dibandingkan dengan taman nasional lain di Indonesia, ukurannya sedang 

Taman Nasional ini terletak di selatan kabupaten Donggala dan bagian barat kabupaten Poso menjadi daerah tangkapan air bagi tiga  sungai besar di Sulawesi Tengah, yakni sungai Lariang, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Taman Nasional Lore Lindu memiliki fauna dan flora endemik Sulawesi serta panorama alam yang menarik, sebab terletak di garis Wallace yang merupakan wilayah peralihan antara zona Asia dan Australia.

Habitat mamalia asli terbesar di Sulawesi ada di Taman Nasional Lpre Lindo. Anda akan bertemu dengn Anoa, babi rusa, rusa, binatang hantu (tangkasi), kera tonkea, kuskus marsupial dan binatang pemakan daging terbesar di Sulawesi, musang Sulawesi hidup di taman ini.

 

Infografis Letusan Gunung Bromo
Infografis Letusan Gunung Bromo (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya