Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia Berpotensi Datangkan Banyak Wisatawan, Termasuk Saat Misa di GBK

Menparekraf Sandiaga Uno optimistis okupansi hotel maupun atraksi wisata di sepanjang jalur yang akan dilalui Paus Fransiskus saat berkunjung ke Jakarta juga akan meningkat.

oleh Henry diperbarui 27 Agu 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 13:00 WIB
Paus Fransiskus
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat memimpin Doa Angelus dari jendela studionya yang menghadap Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (1/3/2020). Pemimpin umat Katolik itu untuk pertama kalinya tampil di muka publik dalam empat hari terakhir setelah tak enak badan. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus dipastikan bakal berkunjung ke Indonesia pada awal September 2024. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berharap kedatangan Paus Fransiskus nanti dapat mendatangkan banyak wisatawan dan menggerakkan roda industri pariwisata di Jakarta. Potensi itu dianggap cukup besar karena diperkirakan ada sekitar delapan juta umat Katolik di Indonesia.

Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura dari 2--13 September 2024. Indonesia akan menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus, yaitu pada 3-6 September.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno optimistis okupansi hotel maupun atraksi wisata di sepanjang jalur yang akan dilalui Paus saat berkunjung ke Jakarta juga akan meningkat.

"Saya melihat proyeksi okupansi untuk jalur yang akan dia lewati menuju ke Gelora Bung Karno (GBK) itu bisa full ya untuk menyambut misa Akbar yang dilakukan di Gelora Bung Karno," terang Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.

"Ada beberapa program yang saya sudah lihat. Ada paket-paket wisata yang menawarkan, melihat kunjungan Paus di sini, termasuk juga berpartisipasi rencananya di misa akbar atau dalam melihat rangkaian dalam perjalanannya," tambahnya.

Sandiaga berharap agar kunjungan Paus ke Indonesia kali ini bisa disambut meriah dan antusias oleh masyarakat Indonesia. "Terakhir kali Paus ke Indonesia kalau tak salah sekitar 32 tahun lalu. Mudah-mudahan kunjungan beliau disambut meriah dengan antusiasme, dan juga membawa berkah bagi masyarakat kita semua. Bukan hanya umat Katolik, tapi semuanya," tuturnya.

 

Momen Kedatangan Paus Saat Low Season

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dalam Weekly Press Briefing, Senin, 26 Agustus 2024
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dan Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin, 26 Agustus 2024.  (Tangkapan layar Youtube Kemenparekraf)

Hal senada juga dikatakan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya. Dia menyebut, Kemenparekraf optimistis terhadap ketersediaan akomodasi para wisatawan mengingat agenda Paus sendiri berlangsung di momen ‘low season’.

"Tapi paling tidak kita bisa melihat ini sudah agak low season sebetulnya. Jadi mudah-mudahan cukup lah kalau akomodasi. Tapi kami harus berkoordinasi dengan PHRI," kata Nia.

Dari Indonesia, Paus akan melanjutkan kunjungan ke Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari 6--9 September 2024, Dili (Timor Leste) dari 9 hingga 11 September 2024, dan Singapura dari 11 hingga 13 September 2024. Di Jakarta, Paus Fransiskus akan memimpin Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis, 5 September 2024. Misa ini diprediksi akan diikuti 90.000 umat Katolik dari seluruh Indonesia.

"Pada tanggal 5 itu, acara Misa Akbar di GBK yang akan melibatkan kurang lebih sekitar 90.000 warga umat Katolik yang akan mengikuti acara Misa Akbar," jelas Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin, mengutip kanal News Liputan6.com. 

Paus Fransiskus Akan Bertemu Presiden Jokowi

Paus Fransiskus menandatangani 'Deklarasi Jakarta-Vatikan' (Istimewa)
Paus Fransiskus menandatangani 'Deklarasi Jakarta-Vatikan' (Istimewa)

Presiden Jokowi akan menyambut kunjungan kenegaraan Paus di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu, 4 September 2024. "Kita akan menerima kedatangan atau kunjungan kenegaraan Yang Mulia Paus Fransiskus beliau tentunya akan kita perlakukan sebagai tamu negara sekaligus juga sebagai pemimpin umat, khususnya umat Katolik," jelas Andy.

"Tanggal 4 September akan diadakan sebagai tamu negara tentunya akan diadakan acara upacara resmi kenegaraan akan diterima oleh Bapak Presiden di Istana Merdeka dan juga akan kegiatan di Istana Negara pada tanggal 4 September," sambungnya.

Dia menuturkan bahwa agenda Paus ke Indonesia bukan hanya kenegaraan, namun juga keagamaan. Andy mengatakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan mendampingi Jokowi bertemu dengan Paus Fransiskus.

"Ada beberapa kegiatan lain yang akan melibatkan Paus Fransiskus akan ada acara di Masjid Istiqlal dengan Imam Besar Masjid Istiqlal. Akan juga ada acara di Gedung Katedral di sekitar kawasan ini," tutur Andy.

Andy pun mengingatkan masyarakat di sekitar kawasan GBK untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas. Hal ini mengingat Misa Akbar di GBK dihadiri puluhan ribu jemaat Katolik. "Kita harapkan masyarakat bisa mengantisipasi," ucapnya.

Alternatif untuk Hindari Kemacetan Saat Kedatangan Paus

FOTO: Paus Fransiskus Pimpin Misa Malam Paskah Tanpa Jemaat
Paus Fransiskus menyampaikan pesan saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Paus mengatakan bahwa ketakutan orang-orang saat ini sama seperti ketakutan para pengikut Yesus sehari usai diri-Nya disalibkan. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jakarta Syafrin Liputo meminta masyarakat untuk menghindari Jalan Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Gerbang Pemuda, dan Jalan Asia Afrika pada 5 September 2024. Pasalnya, ada dua agenda besar di kawasan GBK Jakarta pada tanggal tersebutm yaitu Misa Akbar yang akan dipimpin Paus Fransiskus dan Indonesia Sustainablility Forum (ISF) di JCC Senayan.

"Sehubungan dengan penyelenggaraan dua kegiatan besar di kawasan GBK pada tanggal 5 September 2024 nanti, maka kita harapkan kepada masyarakat yang biasanya menggunakan jalan Jenderal Sudirman dan juga Gatot Subroto serta Gerbang Pemuda dan Asia Afrika, ini berupaya menghindari jalan tersebut," kata Syafrin dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Dia mengatakan, Dinas Perhubungan Jakarta telah menyiapkan alternatif untuk menghindari kemacetan karena dua agenda tersebut.

"Nantinya, masyarakat yang datang datu arah selatan ke utara, bisa melewati Jalan Kebayoran Baru, kemudian masuk ke Jalan Arteri Pondok Indah, berputar di kawasan Arteri Pondok Indah kemudian menuju ke kawasan Jalan Teuku Arif. Selanjutnya masuk ke (jalan) Tentara Pelajar, Pejompongan, Wahid Hasyim lalu ke Mas Mansyur untuk menuju ke arah selatan," jelasnya.

 

Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta
Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta.  (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya