Pulihkan Reputasi Indonesia Buntut Kasus Konser DWP, Asosiasi Promotor Sebut Harus Diperbaiki di Event Berikutnya

Buntut kasus konser DWP, pihak promotor melalui Asosiasi Oromotor Indonesia (APMI) berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi di acara atau event kelas internasional lainnya.

oleh Henry diperbarui 31 Des 2024, 07:51 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 19:02 WIB
6 Gaya Monokrom Hyoyeon SNSD Debut DJ di DWP 2024 Jakarta
Selain penampilannya yang energik dan penuh semangat, gaya monokrom Hyoyeon di DWP 2024 turut mencuri perhatian. [@hyoyeon_x_x].

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pemerasan polisi kepada sejumlah wisatawan asing yang menonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di Jakarta, beberapa waktu lalu mendapat kecaman dari berbagai pihak. Pihak Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) juga ikut menanggapi masalah tersebut.

Menurut Ketua APMI, Dino Hamid, pihaknya terutama para promotor sangat menyesalkan kejadian tersebut karena bisa saja berdampak luas pada event-event musik atau bahkan bidang lainnya seperti pariwisata.

"Event seperti DWP in kan bukan hanya acara musik, tapi juga berkaitan dengan pariwisata. Ada banyak penonton termasuk dari luar negeri di event-event kelas internasional. Mereka datang ke sini, bisa tinggal beberapa hari apalagi kalau mereka merasa kerasan dan dapat perlakuan yang baik," kata Dino Hamid pada tim Lifestyle Liputan6.com, Senin (30/12/2024).

"Bukan hanya promotor, bidang pariwisata juga bisa terpengaruh karena ini menyangkut reputasi kita di dunia. Makanya kita bahas masalah ini dengan para stakeholder terkait untuk memulihkan reputasi Indonesia sebagai tuan rumah event internasional," sambungnya.

Pihak APMI mengapresiasi pihak-pihak terkait bergerak cepat untik memulihakn situasinya. Oknum polisi yang menjadi terduga pelaku sudah ditangkap dan diamankan. Selain itu pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga telah mengeluarkan penyataan dan berharap insiden itu tidak terlalu berdampak pada dunia wisata.

Pihak promotor sendiri juga melakukan berbagai langkah agar kejadian seperti di DWP 2024 tak terjadi lagi di masa mendatang. Mereka berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi di acara kelas internasional lainnya.

 

Pembuktian Lewat Sederet Event Internasional Berikutnya

DWP 2024
DWP 2024 (Foto: Loket.com)

"Usaha itu harus diimpimentasikam dalam bentuk gelaran event lagi, bukan hanya sekadar wacana. Kita harus buktikan di event-event selanjutnya kita akan beri pelayanan terbaik dan mereka merasa nyaman berada di sini. Sama juga kalau kita nonton konser di luar negeri misalnya, kita kan juga dilayani dengan baik makanya kita senang selama berada di sana," tutur Dino.

Ada berbagai event musik internasional yang bakal digelar di awal tahun depan, seperti Java Jazz, konser Green Day, Linkin Park, Maroon 5, The Cors dan masih banyak lagi.  Dino berharap melalui event kelas dunia yang sebagian besar akan digelar pada Februari 2025 itu bisa jadi pembuktian bahwa Indonesia adalah tuan rumah yang baik sehungga bisa memperbaiki reputasi negeri ini di mata internasional.

"Pembuktiannya memang harus lewat event, dan kebetulan bulan Februari itui banyak konser musik internasional, di situlah kita bisa memberi bukti, bukan sekadar wacana," ucapnya lagi.

Selain itu, Dino juga berharap dukungan dari pemerintah terutama Kemenpar untuik terus mempromosikan Indonesia agar semakin mendapat kesan positif di dunia internasional. Ia pun menghargai Kadin yang telah mendukung pihak APMI untuk menyelidiki kasus di DWP tersebut.

Kabat terbarunya, Komisi Etik Kode Etik akan menyidang 18 anggota polisi yang diduga memeras 45 warga negara (WN) Malaysia pada saat penyelenggaraan event Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.

18 Polisi Terduga Pemeras Disidang Pekan Ini

Amankan Sidang Putusan Sengketa Golkar, Polisi Siagakan Ratusan Personel
Ilustrasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, sidang dijadwalkan pada pekan ini. Komitmen "Pimpinan dan Div Propam akan menindak tegas dan minggu ini akan dilakukan sidang etik," kata dia dalam keterangannya, Senin (30/12/2024), mengutip kanal News Liputan6.com.

Trunoyudo menjelaskan, proses penyelidikan masih berlangsung bersama-sama dengan pihak eksternal dari Kompolnas.  "Semuanya masih berproses secara berkesinambungan dan transparan serta secara progresif dengan pembentukan desk melalui Atase Kepolisian (Polri) pada negara Malaysia," ucap dia.

Sebelumnya, Divisi Propam Polri mengambil alih penanganan kasus pemerasan terhadap 45 Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia di gelaran DWP oleh 18 anggota polisi.

"Jadi dari hasil penyelidikan yang sudah kami lakukan, perlu kami luruskan bahwa korban Warga Negara Malaysia dari penyelidikan dan identifikasi kami secara saintifik, kami temukan sebanyak 45 orang," tutur Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 24 Desember 2024. 

Karim meluruskan informasi yang simpang siur terkait jumlah korban dan kerugian yang disebabkan praktik tidak etis anggota polisi terhadap Warga Negara Malaysia di even DWP yang diduga memeras. "Bahwa barang bukti yang telah kita amankan jumlahnya Rp2,5 miliar. Jadi jangan sampai nanti seperti pemberitaan sebelumnya yang angkanya cukup besar," ucapnya.

Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan

Konser Coldplay
Penonton berdatangan untuk menyaksikan konser Coldplay di GBK, Jakarta, Rabu (15/11/2023). Para penonton sudah mulai memasuki venue sejak pukul 13.00 WIB, sementara konser baru dimulai pada pukul 21.00 WIB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Kemenpar menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut, kata Menpar Widiyanti Putri Wardhana dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Senin, 23 Desember 2024.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan promotor acara dan kepolisian, untuk menindaklanjuti dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sejak informasi dan keresahan wisatawan muncul ke publik. Widi mengapresiasi Polri yang telah menangkap 18 polisi terduga kasus pemerasan.

Menurutnya, langkah cepat Polri itu menunjukkan komitmen yang kuat untuk menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

"Kami mendukung Polri dalam pencegahan praktik penyalahgunaan narkoba dan langkah-langkah penegakan hukum tanpa mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan juga masyarakat. Kami siap berkolaborasi lebih kuat dan melakukan perbaikan-perbaikan ke depan," sambung Menpar Widi.

Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar, Vinsensius Jemadu, menjelaskan Kemenpar bersama pemangku kepentingan event Indonesia, termasuk Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), senantiasa berkomitmen untuk terus menghadirkan event-event yang berkualitas dan berdampak kepada seluruh masyarakat Indonesia.

 

Infografis 10 Venue Konser Musik Berstandar Internasional di Indonesia
Infografis 10 Venue Konser Musik Berstandar Internasional di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya