Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kasur yang terletak di Palintang, USA alias Ujungberung Sebelah Atas. Lokasi ini bukan satu-satunya Gunung Kasur. Ada juga Gunung Kasur di daerah lain, seperti Gunung Kasur di daerah Drawati, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung dan Gunung Kasur di daerah Gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Mengutip dari laman Bandung Bergerak, Selasa (14/1/2025), Gunung Kasur Palintang memang bukan gunung yang sering dijadikan tujuan mendaki, tetapi tak ada salahnya untuk dikenal lebih jauh karena ada cerita menarik tentang gunung ini. Gunung Kasur memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl). Data ini ini sesuai dengan peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) yang diterbitkan oleh BIG (Badan Informasi Geospasial).
Advertisement
Di sini ada nostalgia sejarah tentang perkebunan kina yang sempat berjaya di zaman Hindia Belanda hingga beberapa dekade ke belakang. Sayangnya memang kisah perkebunan kina di wilayah Gunung Kasur dan sekitarnya mirip pepatah sebutir telur di ujung tanduk. Hanya tinggal menunggu waktu kejatuhannya yang semakin mendekat.
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Gunung Kasur selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Kasur di Palintang yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Bentuknya Mirip Mangkuk
Jika dilihat dari sisi selatan, Gunung Kasur terlihat seperti mangkuk yang ditelungkupkan. Nyaris seperti bola yang terkubur tiga perempat bagiannya. Tidak ditemukan bongkahan batu berukuran besar di lereng dan puncaknya. Demikian juga di bagian kaki gunungnya.
2. Asal-usul Nama Gunung Kasur
Tentang asal usul penamaannya, didapat keterangan dari warga Desa Ciangkeb, bahwa kata "Kasur" memang berarti kasur sebagai alas tidur. Menurut warga, kata "kasur" ini ada kaitannya dengan cerita Sangkuriang dan Putri Dayang Sumbi.
Saat mau menikahi putri impiannya, Sangkuriang menyiapkan berbagai hadiah untuk diserahkan. Pernikahannya gagal terlaksana, sehingga terjadi huru-hara. Banyak benda yang ditendang serta dilempar oleh Sangkuriang. Kasur ditendang serta jatuh di daerah Palintang yang kemudian berubah menjadi Gunung Kasur.
Cerita ini ini tak mengherankan, sebab beberapa gunung di sekitarnya memiliki asal-usul toponimi dari cerita yang sama. Misalnya, Gunung Manglayang berasal dari sumbat danau yang dilemparkan Sangkuriang dan melayang jatuh, lalu berubah menjadi Gunung Manglayang. Begitu juga Gunung Pangparang yang berasal dari parang, atau senjata yang digunakan Sangkuriang saat menebang pohon dan membersihkan kayunya.
Kata Palintang memiliki toponimi yang menarik. Sebagian besar warga Palintang mengartikan nama Palintang berasal dari kata Palintangan yang berarti jalan atau daerah perlewatan, bisa juga jalan atau daerah yang dilintasi saat melakukan perjalanan yaitu perlintasan jika berangkat dari Ujungberung menuju Cibodas, Lembang maupun sebaliknya.
Advertisement
3. Gunung Putri di Dekat Gunung Kasur
Di dekat Palintang ini dahulunya terdapat sebuah gunung yang bernama Gunung Putri dengan ketinggian 1.578 mdpl. Sayangnya, pada peta sekarang nama Gunung Putri ini sudah tidak tertera. Kalay penasaran ingin membuktikannya, Anda bisa melihat peta lama yang dibuat pada 1905. Dalam peta ini masih tertera nama Gunung Putri, posisinya sangat dekat dengan posisi Gunung Kasur.
4. Perkebunan Kina di Sekitarnya
Sekitar satu kilometer ke arah utara dari puncak Gunung Kasur terdapat sebuah permukiman yang dikenal dengan nama Kampung Gunung Kasur. Permukiman ini sudah ada sejak lama. Peruntukkannya sebagai permukiman bagi karyawan pabrik dan perkebunan kina di masa Belanda.
Keberadaan kampung ini diyakini sudah lebih dari seratus tahun, sesuai dengan keberadaan dan sejarah perkebunannya. Hasil panen kina dari perkebunan di Gunung Kasur dibawa serta diolah di sebuah pabrik yang berada di belakang perkampungan ini. Pabriknya juga disebut Pabrik Kina.
Menurut catatan sejarah yang ada di Balai Arkeologi Jawa Barat, terdapat keterangan bahwa dulu ada beberapa pabrik dan perkebunan kina di sekitar tempat itu. Dalam istilah zaman Hindia Belanda, perkebunan dalam skala cukup luas serta diolah dengan menggunakan peralatan modern disebut dengan Onderneming.
5. Rute Perjalanan
Perjalanan mendaki Gunung Kasur bisa dilakukan melalui Kampung Gunung Kasur atau Kampung Ciangkeub. Rekomendasinya, ambil jalur Kampung Gunung Kasur melalui puncakan lahan perkebunan yang dahulunya disebut Gunung Putri.
Rute perjalanan bisa dibuat memutar dengan jalur berangkat dari sisi selatan Kampung Gunung Kasur dan nanti pulang dari arah utara atau belakang perkampungan. Puncak Gunung Kasur sendiri saat ini merupakan lahan semak dan mulai terambah dengan pembukaan lahan perkebunan sayuran, terutama sisi bagian lereng utaranya.
Setelah mencapai puncak, ada baiknya melanjutkan perjalanan ke puncak Pasir Luhur yang tidak jauh dari sana. Dahulu Pasir Luhur dikenal dengan nama Pasir Panenjoan (1.724 mdpl), atau sekitar 200 meter lebih tinggi dibandingkan puncak Gunung Kasur.
6. Perjalanan Sekitar 4 Jam
Perjalanan singkat bakal ditempuh dengan durasi sekitar 3-4 jam sangat menyenangkan. Selain memanjakan mata dan paru-paru dengan kesegaran pemandangan dan udaranya, Anda juga akan mendapatkan tambahan wawasan sejarah perkebunan kina di tanah Parahyangan, khususnya di kawasan dataran tinggi Bandung timur.
Untuk parkir kendaraan dan titik awal perjalanan, kita bisa memilih sebuah tanah lapang di Kampung Gunung Kasur. Lahannya cukup luas, dengan warung sederhana yang menyajikan beragam makanan dan minuman.
Advertisement