Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kini sibuk mengelola coffee shop miliknya, Jabarano, setelah tak terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bukan hanya buka di Indonesia, kedai kopi tersebut juga membuka cabang di Korea Selatan.
Tampak serius menjalani bisnis F&B, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut juga sesekali menjadi pelayan coffee shop tersebut. "Kapan lagi dilayani langsung Kang Emil 😅," tulis akun TikTok @rkjawara pada Minggu, 22 Februari 2025.
Advertisement
Baca Juga
Dalam unggahan tersebut, Emil mengenakan seragam pegawai coffee shop yang serba hitam. Pria 53 tahun tersebut juga tampak memakai celemek, serta sibuk membawa pesanan tamu.
Advertisement
Sambil menyapa pelanggannya, Kang Emil menyajikan pesanan langsung. Pria berkaca mata itu tak sungkan mengajak ngobrol dan tampak tidak risih, meski ada pelanggan yang mereka dirinya saat menjadi pelayan. Pengunjung juga mengambil kesempatan tersebut untuk bisa bersenda gurau dengan pria yang awalnya dikenal sebagai arsitek itu.
Unggahan tersebut ramai menuai atensi warganet. "Pak Ridwan mah sudah kaya, sekarang dia seperti itu cuma isi waktu kosong aja. Bertemu banyak orang memang menyenangkan, untuk memperkenalkan restorannya," tulis seorang warganet.
"Ridwan Kamil, panutan yang berjiwa besar," tulis yang lain. "Sekelas Pak Ridwan Kamil lho, layani langsung customernya," balas warganet.
"Sukses selalu untuk Kang Emil untuk usaha coffee-nya. Terus melebarkan usahanya ke luar negeri dengan membawa harum produk kopi Indonesia," tulis warganet lagi.
Ridwan Kamil Usai Kalah Pilkada Jakarta
Mengutip dari kanal News Liputan6.com, 19 Desember 2024, Ridwan Kamil (RK) yang berpasangan dengan Suswono di Pilkada Jakarta kalah dari pasangan Pramono Anung - Rano Karno. Ia menilai menang dan kalah dalam kontestasi maupun kompetisi adalah hal biasa. Baginya setiap yang siap menang, harus juga siap kalah.
Dia mengatakan, kekalahan bukan akhir segalanya. Emil ini memastikan akan tetap berkarya sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Kalau sudah berkontestasi harus siap menang, harus siap kalah dan kalah itu bukan akhir dari segalanya. Kadang-kadang ada yang sifatnya nanti diganti oleh hal-hal yang lebih baik,” kata RK dalam keterangannya, dikutip Kamis, 19 Desember 2024.
Mantan Wali Kota Bandung tersebut mengungkapkan selalu optimististis dalam menyikapi berbagai hal, termasuk soal demokrasi dan politik Indonesia. Ia meyakini demokrasi Indonesia ke depan akan terus berkembang dan semakin baik.
"Yang penting Indonesia maju, damai, demokrasinya membaik. Saya masuk politik karena ingin membangun demokrasi yang lebih baik. Mudah-mudahan ke depan demokrasi kita semakin baik," sebut dia.
Advertisement
Masih Ada Dimensi Akademis hingga Bisnis
Ke mana Ridwan Kamil usai kalah di Pilkada Jakarta 2024? Dia mengaku punya tiga dimensi dalam menjalani kehidupan, meliputi dimensi akademik, dimensi bisnis, dan dimensi politik. Pilkada Jakarta menjadi wujud ikhtiarnya dalam dimensi politik.
Pasca-Pilkada Jakarta 2024, bapak tiga anak itu menyebut bakal menghabiskan banyak waktunya di dua dimensi lain. Di dimensi akademik, dia memperoleh tawaran mengajar di luar negeri.
”Saya itu hidupnya ada tiga dimensi. Ada dimensi politik, ada dimensi akademik, ada dimensi bisnis. Ketika dimensi politik sekarang sudah selesai, saya akan fokus di dua dimensi lain. Dimensi akademik, mengajar lagi, ada tawaran di luar negeri juga. Dimensi bisnis, ada bisnis kopi, ada berbagai macam bisnis,” jelasnya.
Dia sangat bersyukur karena mendapat banyak kesempatan untuk berkiprah dan mengabdikan diri di berbagai bidang. Mantan Gubernur Jawa Barat itu senang bisa bermanfaat dan terus memberi manfaat bagi sesama.
Tidak Ada Akhir Pengabdian untuk Negara
Sebelumnya, RK juga mengatakan tak harus selalu berkegiatan pada politik praktis karena aktivitas di luar itu masih banyak. "Saya orang yang sangat sibuk, saya adalah dosen, saya adalah arsitek, saya juga masih kurator IKN. Ya, jadi mencintai bangsa ini bentuknya banyak, tidak harus seolah-olah harus terjun langsung politik praktis, " katanya saat ditemui di kantor DPD Partai Golkar, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Desember 2024, seperti dilansir Antara.
Emil juga menjelaskan awal dirinya masuk ke dunia politik karena merasa kecewa dengan apa yang dirasakannya saat menjadi masyarakat biasa. "Saya itu dulu adalah warga yang banyak kekecewaan terhadap apa yang kami lihat, kami dengar sehingga akhirnya saya masuk ke politik. Itu adalah cara kita memperjuangkan cita-cita. Jadi, kalau kita memperjuangkan cita-cita bisa berpolitik tanpa harus namanya politik praktis, " bebernya.
Suami Atalia Praratya itu menyebutkan tidak ada takdir di dalam politik praktis karena hal tersebut merupakan pengabdian dirinya kepada masyarakat. "Jadi, tidak ada sedikit pun dalam benak saya, nanti harus ada jabatan tertentu saya masuk politik, itu bukan cari pekerjaan. Itu adalah pintu yang saya ambil untuk melakukan pengabdian, sebelum menjadi masuk politik," ucapnya.
Advertisement
