Anggota Dewan Mengancam Meninggalkan Ruangan Rapat

Anggota DPR kecewa atas ketidakhadiran Presiden Yudhoyono dalam rapat paripurna terkait kebijakan pemerintah mendukung PBB menjatuhkan sanksi pada Iran. Mereka mengancam meninggalkan ruang sidang bila Presiden tak juga hadir.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jun 2007, 10:23 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2007, 10:23 WIB
050607aterk_interpelasi.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Rapat paripurna mendengar jawaban pemerintah atas interpelasi DPR terkait kebijakan mendukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi pada Iran digelar di Senayan, Selasa (5/6). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak hadir dan diwakilkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Widodo A.S.

Sejumlah anggota Dewan mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Presiden. Bahkan, sebagian anggota mengancam meninggalkan ruang sidang apabila Presiden SBY tidak datang. Namun, belum diketahui mereka benar-benar meninggakan ruang sidang atau tidak karena sidang paripurna baru dimulai.

Anggota Dewan memang menolak sejak awal apabila Presiden tak hadir dan mengutus menteri untuk mewakilkannya dalam rapat paripurna ini. Menurut anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin, ketidakhadiran Presiden Yudhoyono dalam rapat paripurna di Senayan dinilai melecehkan DPR [baca: Presiden SBY Dinilai Melecehkan DPR].(YNI/Tim Liputan 6 SCTV)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya