PNS Semarang Diminta Kumpulkan Dana untuk Tebus TKI Satinah

Eksekusi pancung Satinah tinggal 8 hari lagi. Uang tebusan baru terkumpul Rp 12 miliar, padahal keluarga korban meminta tebusan Rp 21 M.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 25 Mar 2014, 11:29 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2014, 11:29 WIB
Keluarga Satinah TKI yang terancam pancung di Arab Saudi
Keluarga Satinah akan menghadap Gubernur Jawa Tengah (Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Liputan6.com, Semarang - Seluruh Pegawai negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diimbau menyisihkan uang mereka untuk diyat atau uang tebusan untuk Satinah, tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang divonis hukuman mati karena membunuh majikannya. Pengumpulan dana ini dikoordinir oleh Sekda Kota Semarang.

"Kami sudah membuat surat edaran, suratnya kami kirim ke semua Kepala Dinas. Dana yang terkumpul akan kami salurkan melalui rekening pemerintah provinsi," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Semarang Budi Kristiono di Semarang, Selasa (25/3/2014).

Tak hanya PNS, Budi juga mengaku meminta bantuan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kabupaten Semarang untuk turut menyumbang.

"Kami juga meminta agar Apindo mau turut serta menghimpun dana dari semua buruh yang ada di Kabupaten Semarang. Surat imbauan ke Apindo juga sudah dikirim kemarin. Apapun Satinah ini adalah saudara kita. Jadi kalau semua elemen masyarakat bergerak, PNS, buruh, pengusaha semua bergerak, mudah-mudahan bisa membantu," papar dia.

Uang untuk membayar diyat bagi Satinah memang mendesak. Sebab waktu eksekusi pancung warga Kalisidi itu tinggal 8 hari. Sementara uang diyat baru terkumpul 4 juta riyal atau sekitar Rp 12 miliar. Padahal keluarga korban yang dibunuh Satinah meminta diyat sebesar Rp 21 miliar.

Uang diyat yang ada saat ini berasal dari Kementerian Luar Negeri sebesar 3 juta riyal, asosiasi penyalur jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) 500 ribu riyal, serta sumbangan dermawan sebesar 500 ribu riyal.

Eksekusi Satinah yang dipidana sejak 2006 lalu ini sudah tertunda 5 kali. Penundaan itu berkat lobi pemerintah kepada ahli waris dan para tokoh di Arab Saudi. Presiden SBY juga sudah mengirimkan surat ke Raja Saudi. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan TKI Satinah

Dukungan untuk TKI Satinah Terus Mengalir

Satinah, Potret Buram Pahlawan Devisa

Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan TKI Satinah
Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan TKI Satinah
Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan TKI Satinah
Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan TKI Satinah

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya