Hore! 18 Telur Komodo Koleksi KBS Telah Menetas

Koleksi 2 telur Komodo Kebun Binatang Surabaya (KBS) menetas. Setelah 16 telur sebelumnya menetas.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Apr 2014, 08:52 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2014, 08:52 WIB
Sebagian dari 21 ekor anak komodo berkelamin jantan,koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) telah diberi microchip guna memantau perkembangbiakan dan identitas satwa yang dilindungi. (Antara).

Liputan6.com, Surabaya - Koleksi 2 telur Komodo Kebun Binatang Surabaya (KBS) menetas. Menetasnya 2 telur komodo itu, menyusul jumlah telur komodo menetas sebelumnya yang berjumlah 16 butir.

"Hari Kamis 3 April 2014 kemarin, memang ada 2 lagi telur Komodo yang menetas. Dan itu menambah jumlah telor Komodo yang sebelumnya sudah 16 telor menetas di ruang nursery KBS," tutur Humas PDTS KBS Agus Supangkat, Jumat (4/4/2014) kepada Liputan6.com, Jumat (4/4/2014).

Agus menambahkan, dari seluruh anakan Komodo (Varanus Komodoensis) yang baru menetas itu, kini ditempatkan di ruang nursery KBS. Kalau yang sudah dinyatakan sehat, termasuk sudah ditimbang berat badannya, kami pindahkan ke kotak peraga.

"Sampai hari ini, anakan Komodo tersebut masih tetap dalam pantauan dan pengawasan kami. Tim kesehatan satwa terus menerus mengawasi makanannya dan sejak menetas kondisinya masih sehat," pungkas Agus.

Menetasnya penghuni baru di KBS ini tentu saja menjadi kabar bahagia. Sebab pada 2014 ini, banyak koleksi kebun binatang tersebut yang mati.

KBS berdiri di atas bangunan tanah seluas 15 hektar dan memiliki 3.459 populasi serta 199 spesies hewan. Selama kurun waktu 3 bulan yang terhitung mulai Januari hingga Maret 2014, jumlah hewan yang mati mencapai 12 ekor. 

"12 Ekor hewan yang mati tersebut di antaranya 2 ekor kijang, dan 1 ekor Kulan, Rusa Bawean, Komodo, Harimau Benggala, Singa Afrika, Genu, Babon, Anoa, Unta. Dan yang paling terbaru di bulan Maret adalah matinya seekor Rusa Timorensis," ujar Agus.

Penyebab kematian hewan-hewan tersebut, jelasnya, terjadi akibat beberapa faktor. Di antaranya dipengaruhi faktor usia yang relatif sudah tua, gangguan pada pencernaan, gangguan pada organ dalam seperti paru-paru.

Baca Juga:

Selama 2014, 12 Ekor Satwa Mati di Kebun Binatang Surabaya

Taman Safari Cisarua Sambut Kelahiran 3 Bayi Unta Berpunuk 2

[VIDEO] Miris, Anoa Jantan Mati di Kandang KBS

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya