Roy Suryo Diminta Tak Ikut Mediasi Konflik Keraton Surakarta

Mereka menuntut Menpora agar tidak turut campur dalam permasalahan Keraton Surakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 07 Apr 2014, 15:53 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2014, 15:53 WIB
roy-suryo-kongres-130226a

Liputan6.com, Yogyakarta - Kediaman Roy Suryo di Jalan Magelang, Yogyakarta, didatangi belasan orang dari Gerakan Muda untuk Kebudayaan NKRI (Gema Kebudayaan NKRI). Mereka menggelar aksi bisu dengan membawa spanduk berbagai tulisan menuntut Menpora agar tidak turut campur dalam permasalahan Keraton Surakarta.

"Kami di sini menggelar aksi bisu yang mendesak Roy Suryo tidak ikut campur dalam penyelesaian permasalahan Keraton Surakarta, termasuk Daerah Istimewa Surakarta," kata Koordinator aksi Dadang Wahyono di lokasi, Senin (07/04/2014).

Dadang menjelaskan, kedatangan pihaknya ke rumah Roy Suryo itu untuk menyampaikan aspirasi bahwa Roy dinilai tidak mempunyai kapasitas menjadi mediator permasalahan konflik keraton Solo termasuk polemik Daerah Istimewa Surakarta (DIS).

"Dia (Roy) kan ditunjuk Presiden sebagai mediator, tapi kami pertanyakan kapasitasnya. Dia kan bukan orang hukum. Sebelum berkomentar dan menjadi mediator, Roy Suryo sebaiknya mencermati kaidah hukum terlebih dulu ," jelas dia.

Menurutnya, Roy Suryo lebih baik berkonsentrasi dengan tugasnya sebagai menteri. Dan fokus pada permasalahan Puro Pakualaman. "Sebelum jadi mediator bagi permasalahan kerajaan lain di Nusantara, sebaiknya Roy Suryo jadi mediator bagi masalah internal Pura Pakualaman," tegas Dadang.

Menteri Pemuda dan Olah raga (Menpora) Roy Suryo sebelumnya bertekad merukunkan 2 kubu Keraton Solo yang berseteru. Politisi Demokrat itu mengaku diberi perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyatukan kerabat Keraton Solo yang telah lama berseberangan.

"Mediasi ini akan  meneruskan apa yang pernah dilakukan,Ketua DPR Marzuki Alie, Menteri PU Djoko Kirmanto, Mendagri Gamawan Fauzi, Pak Jero Wacik saat masih menjadi Menteri Pariwisata, Gubernur Jawa Tengah, dan Walikota Solo, dalam menyelesaikan konflik Keraton Surakarta," kata dia usai melakukan pertemuan dengan sejumlah kerabat keraton di Rumah Dinas Walikota Solo, Sabtu 15 Februari 2014.

Menurut dia, rekonsiliasi yang digagasnya bermula dari pemulangan kembali mobil Mercedes Benz milik mendiang Raja Pakoe Buwono X yang ada di Belanda. Mobil jenis Phaeton Benz 1894 itu merupakan mobil pertama yang ada di Indonesia.

"Berawal dari itulah terjalin komunikasi dengan keraton, akhirnya saya ditugaskan untuk mengupayakan rekonsiliasi sekaligus, " ujar Roy. (Elin Yunita Kristanti)

Baca juga:

Roy Suryo Mediasi Konflik Keraton Surakarta

Prahara Keraton Surakarta

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya