Liputan6.com, Jakarta - Cantor Fitzgerald menggandeng Tether dan investor teknologi asal Jepang yakni SoftBank Group untuk meluncurkan usaha patungan kripto yaitu Twenty One Capital.
Perusahaan patungan itu membeli bitcoin seiring harapan minat terhadap kripto itu akan meningkat di bawah Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca Juga
Twenty One Capital bernilai USD 3,6 miliar atau sekitar Rp 60,77 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.881) berdasarkan harga bitcoin hampir USD 85.000 dan diluncurkan dengan lebih dari 42.000 bitcoin. Twenty One Capital menyebutkan, kepemilikan bitcoin menjadikannya termasuk pemegang bitcoin terbesar ketiga di dunia.
Advertisement
Selain itu, usaha patungan ini mempererat hubungan antara pialang wall street yang dipimpin Brandon Lutnick, putra mantan bos Cantor dan Menteri Perdagangan, serta Tether, perusahaan di balik stablecoin terbesar di dunia. Demikian mengutip dari Channel News Asia, Kamis (24/4/2025).
"Kami di sini bukan mengalahkan pasar, kami di sini untuk membangun pasar baru. Saham publik yang dibangun oleh bitcoiners untuk bitcoiners,” ujar salah satu pendiri dan CEO Twenty One Capital Jack Mallers.
Bisnis baru ini akan berusaha meniru keberhasilan CEO Strategy Michael Saylor yang akuisisi bitcoin yang nilai pasarnya melonjak akhir tahun lalu. Hal ini seiring kenaikan harga kripto menyusul kemenangan pemilihan Presiden AS Donald Trump. Donald Trump telah berjanji untuk mendukung industri kripto dengan melonggarkan peraturan untuk aset digital.
Strategy yang merupakan perusahaan pemegang bitcoin terbesar memegang 538.200 unit bitcoin hingga 20 April. Nilai kapitalisasi pasar sekitar USD 91 miliar.
Adapun perusahaan patungan Twenty One Capital akan mendapatkan bitcoin senilai USD 1,6 miliar dari Tether. Sedangkan bursa kripto Bitfinex yang terkait dengan Tether dan SoftBank masing-masing akan kucurkan USD 600 juta dan USD 900 juta.
Kumpulkan Modal
Perusahaan patungan itu juga akan mengumpulkan dana USD 585 juta atau sekitar Rp 9,87 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.884).
Beberapa analis telah memuji bitcoin, yang saat ini diperdagangkan pada harga USD 93.780, sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi global. Bitcoin telah naik lebih dari 40% dalam enam bulan terakhir tetapi turun bulan ini bersama dengan pasar saham dan harga aset lainnya ketika Presiden AS Donald Trump memicu perang dagang global.
Crypto Research Strategist 21Shares, Matt Mena menuturkan, kondisi makro dan global menyoroti perlu penyimpanan nilai digital generasi berikutnya dan klaim bitcoin akan mengambil peran itu.
Namun, emas telah menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari pelarian ke aset aman selama perang dagang, dengan harga logam mulia melonjak ke rekor tertinggi sementara harga bitcoin turun tahun ini.
Advertisement
Hubungan Tether-Cantor
Twenty One akan dimiliki mayoritas oleh Tether dan bursa mata uang kripto Bitfinex. SoftBank akan memiliki kepemilikan minoritas.
Tether dan Cantor telah lama terikat sejak Howard Lutnick menjadi bos pialang tersebut. Cantor memegang sebagian besar cadangan berdenominasi dolar yang menurut Tether dimilikinya untuk setiap token yang dibuatnya untuk stablecoin-nya.
Dari surat utang Treasury AS yang dipegang Tether, 99% dipegang oleh Cantor, CEO Tether Paolo Ardoino mengatakan kepada Reuters bulan lalu. Twenty One akan diperdagangkan di Nasdaq dengan simbol "XXI" setelah transaksi ditutup.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
