Nama Jokowi di Soal UN, Kemdikbud: Tidak Ada Unsur Politik

Musliar mengatakan soal tersebut dibuat jauh sebelum penetapan mantan walikota Solo tersebut sebagai capres.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Apr 2014, 15:33 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2014, 15:33 WIB
[FOTO] Hari Pertama UN di SMA 65 dan 112 Jakarta Berlangsung Tertib
Para siswa SMA 112 Jakarta terlihat serius mengerjakan soal-soal ujian nasional pada Senin (14/4/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, memastikan tidak ada unsur politik dalam penyusunan soal Ujian Nasional (UN) yang mencantumkan nama calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo

Dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (15/4/2014), di kantor Kemendikbud, Jalan Sudirman, Jakarta, Musliar mengatakan soal tersebut dibuat jauh sebelum penetapan mantan walikota Solo tersebut sebagai capres.

"Penyusunan soal UN dilakukan sejak Juli 2013. Jauh dari bursa capres yang dilakukan baru-baru ini. Kalau memang ada kesengajaan akan kita proses," kata Musliar.

Dia menjelaskan, dalam pembuatan seluruh soal UN, Kemendikbud melibatkan guru, ahli, dosen perwakilan universitas, dan pusat pengembangan pendidikan. Karena itu, Musliar yakin kementeriannya tidak kecolongan dengan munculnya nama Joko Widodo atau Jokowi.

"Kita juga tidak tahu tokoh-tokoh yang masuk ke pencapresan sekarang ini. Ada nama tokoh lain seperti Rendra, Iwan Fals, dan lain-lain. Tapi mudah-mudahan tidak ada unsur kesengajaan."

Nama Jokowi muncul dalam soal Bahasa Indonesia saat siswa jurusan IPS SMA Muhammadiyah I Sukoharjo mengikuti Ujian Nasional. Jokowi sendiri mengaku tak tahu-menahu soal ini.

Berikut kutipan asli yang ada dalam salah satu soal UN yang dimaksud:

"Ir. H. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, merupakan alumnus UGM. Sejak 15 Oktober, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI. Tokoh yang jujur dan selalu bekerja keras ini dikenal dengan gaya blusukannya ke pelosok ibu kota. Berbagai penghargaan telah beliau raih, antara lain ia termasuk salah satu tokoh terbaik dalam pengabdiannya kepada rakyat. Sebagai tokoh seni dan budaya, beliau dinilai paling bersih dari korupsi. Namun demikian, usahanya di bidang Upah Minimun Provinsi (UMP) mengalami kendala oleh tindakan buruh yang memanggil kembali perwakilannya saat sidang berlangsung. Buah dari pertemuan tersebut dewan pengupahan menetapkan UMP sebesar Rp 2,2 juta".

Dua pertanyaan yang harus dijawab peserta UN, adalah, pada nomor 15, tertulis, "Keteladanan Jokowi pada kutipan wacana tersebut adalah?" dan "Masalah yang dihadapi tokoh Joko Widodo berdasarkan paragraph tersebut adalah?" (Yus Ariyanto)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya