Memprihatinkan, Jelang UN 3 Ruang Kelas SDN Malaka Sari Roboh

Jelang Ujian Sekolah Berstandar Daerah (USBD) tingkat SD sederajat, kondisi SDN Malaka Sari 14 Pagi, Jakarta Timur begitu memprihatinkan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Apr 2014, 19:53 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2014, 19:53 WIB
Memprihatinkan, Jelang UN 3 Ruang Kelas SDN Malaka Sari Roboh
SDN Malaka Sari 14 Pagi, Jakarta Timur begitu memprihatinkan. (Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Ujian Sekolah Berstandar Daerah (USBD) tingkat SD dan sederajat, kondisi SDN Malaka Sari 14 Pagi, Jakarta Timur begitu memprihatinkan. Seakan tak siap dengan ujian tersebut.

Pantauan Liputan6.com, Senin (15/4/2014), 3 ruang kelas sekolah itu ambrol di bagian atap. Parahnya lagi, sekolah yang kondisinya nyaris rapuh ini belum pernah direnovasi total.

Genting, atap, dan eternit berlubang tanpa penutup sedikit pun. Bahkan, di bagian lainnya kelas harus disanggah dengan 4 balok kayu agar atap tak ambrol.

Kondisi ini tentu mengkhawatirkan para siswa yang sedang belajar.

"Ya khawatir mau roboh semua. Ini baru 3 ruangan, yang lainnya juga sudah seperti ini," kata salah seorang siswa kelas VI A, Ahmad Rafly, Selasa (15/4/2014).

Rafly menjelaskan, robohnya ruang kelas bermula pada ruang Kelas VI B pada Juni 2013. Robohnya atap terjadi saat hujan turun. Beruntung, kala itu sedang tidak ada siswa yang sedang belajar.

Tak sampai 6 bulan, menyusul kelas V yang berada tepat di sebelah Kelas VI juga roboh.

"Emang sudah dirayapin, apalagi pondasinya. Saya sama guru pernah
bersihin di tembok, banyak. Hujan gede, terus roboh," lanjutnya.

Kondisi ini juga sangat membuat Rafly khawatir. Apalagi, waktu USBD yang diselenggarakan pada 19 Mei 2014 sudah dekat.

"Iya jadi takut. Besok juga mau ujian. Takut roboh," ungkapnya.

Sementara, Kepala SDN Malaka Sari 14 Pagi, Isti Faiyah mengatakan, dirinya selalu mengajukan renovasi sekolah setiap kali ada permohonan. Sayang, sampai saat belum mendapat respons dari pemerintah.

"2 Bulan lalu ada pihak Dinas yang datang. Komentarnya, ya kita tunggu aja, kita nunggu karena memang sekolah rusak banyak ya," ujar Isti.

Sepengetahuannya, sejak dibangun pada 1978, sekolah ini belum pernah direnovasi total. Hanya saja pada 2001 baru direnovasi ringan. Saat ini hanya tinggal 4 ruangan yang bisa digunakan untuk belajar.

"Supaya tetap jalan, kami berlakukan sisrem pagi siang. Kelas I, II, V, VI A, dan VI B masih pagi. Kelas III dan IV," ujarnya.

Dirinya sangat berharap sekolahnya bisa segera direnovasi. Apalagi dalam waktu dekat para siswa akan menghadapi ujian.

"Informasi terakhir, sekolah kami sudah masuk peringkat 1 dalam renovasi, tapi tidak tahu kenapa dicoret lagi," tandas Isti.

Pantauan Liputan6.com lebih kanjut, 3 kelas SDN Malaka Sari 14 sangat memprihatinkan. Kerusakan terparah pada Kelas VI B. Genting dan atap berserakan di lantai bagian belakang kelas. Cahaya matahari tampak masuk dari atap karena tidak ada penutup apa pun.

Kelas V tak jauh berbeda, tepat di atas pintu masuk kelas jelas terlihat lubang menganga. Genting pun berserakan di atas meja belajar. Pintu sudah dalam keadaan bolong.

Beranjak ke Kelas IV, 4 balok penyangga sudah penyambut. Balok itu dipasang untuk mengantisipasi robohnya eternit yang sudah menjuntai. Kondisi ini tentu sangat membahayakan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya