Truk Molen Hantam Odong-odong di Bekasi, 4 Penumpang Tewas

Keempat korban tewas adalah anak-anak. Yaitu Ardi (3,5), Wafa (3), Wawa (3) dan Siti Komariah (14).

oleh Thariq Gibran diperbarui 06 Mei 2014, 22:35 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2014, 22:35 WIB
Mayat Tertancap 5 Anak Panah Ditemukan, Warga Timika Khawatir
Selain menemukan 5 anak panah yang masih menancap, polisi juga mendapati korban dimutilasi pada bagian lengan.

Liputan6.com, Bekasi - Empat penumpang odong-odong tewas setelah ditabrak truk molen di depan PT Hankook, di kawasan Delta Silikon 5, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/5/2014) sore tadi.

Keempat korban tewas adalah anak-anak. Yaitu Ardi (3,5), Wafa (3), Wawa (3) dan Siti Komariah (14). Keempat korban merupakan warga Perumahan Mega Harapan Regency, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Arifin (34) salah satu satpam PT Hankook mengatakan, mobil odong-odong yang dikemudikan Udin itu melintas dari arah berlawanan. Pada saat bersamaan, truk molen melaju dengan kecepatan tinggi.

"Lantaran tak dapat mengerem, akibatnya kedua kendaraan itu terlibat adu banteng" kata Arifin kepada Liputan 6.com di Bekasi, Selasa (6/5/2014) malam.

Menurut Arifin, saat kejadian kondisi mobil odong-odong sarat penumpang yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. "Saya langsung terkejut mendengar suara benturan cukup keras, saya dan warga langsung menolong korban dan membawanya ke rumah sakit," ucap dia.

Petugas kepolisian Polresta Bekasi yang tiba di lokasi langsung membawa para korban ke rumah sakit Hosana Medika, Cikarang. Sedangkan mobil odong-odong yang rusak parah langsung dibawa petugas ke Mapolresta Bekasi.

Hingga kini petugas masih memintai keterangan sopir odong-odong dan sopir truk tersebut.

Kepolisian Polresta Bekasi Kombes Pol Isnaeni Ujiarto membenarkan peristiwa yang menelan 4 korban tewas itu. Saat kejadian, mobil odong-odong itu sedang mengangkut 17 orang penumpang.

"Sampai saat ini kita masih menyelidiki kecelakaan ini dan petugas sudah kita sebar di lokasi maupun di rumah sakit," imbuhnya.

Isnaeni menambahkan, pihaknya sebenarnya sudah melakukan sosialisasi mengenai standar kelayakan modifikasi mobil odong-odong di Kabupaten Bekasi guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan seperti ini.

"Kita sudah lakukan sosialisasi akan bahayanya kendaraan odong-odong itu. Dan beberapa kali ditangkap bahkan dikandangkan," tegas Isnaeni.

Selain memakan korban jiwa, peristiwa itu juga melukai 11 orang lainnya. Mereka adalah Sunaryo  (42), Rusiyem (42), Wawa (45), Ruswati (35), Jufar (6), Ida Aida (35), Dini (29), Ismaliya Gani (4,5),  M Riski (1,5), Jamilah (26), Lutfi Nakiyah (2).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya