Liputan6.com, Jakarta - Saksi perkara dugaan pencucian uang suap pengurusan gugatan sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) Jatmiko mengungkapkan, terdakwa Akil Mochtar pernah membeli mobil mewah seharga Rp 1,36 miliar September 2013 lalu. Menurut pemilik show room itu, mobil Toyota jenis Crown Athlete dibeli Akil Mochtar secara tunai melalui sopirnya bernama Daryono.
Yang mengejutkan, kata Jatmiko, sopir Akil yang sempat menjadi buronan KPK itu membawa uang dalam jumlah fantastis. Uang itu dibungkus dalam sebuah kardus minuman air mineral. "Karena kami takut salah hitung, maka uang itu kami bawa ke Bank BCA untuk ditransfer tunai," ujar Jatmiko di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Pada saat ditransfer, Jatmiko menemukan uang lebih Rp 100 ribu. Namun tidak digubris Daryono. Belakangan, ia akhirnya tahu bahwa uang yang digunakan membeli mobil di show room miliknya itu, ternyata bermasalah di KPK.
"Saya baru tahu kalau mobil ini ternyata dibeli Pak Akil setelah baca kasusnya di media massa," kata Jatmiko.
Sementara Akil Mochtar menganggap, pembelian mobil dengan mengatasnamakan orang lain bukan sesuatu yang melanggar hukum. Namun menurutnya, tak pernah memerintahkan Daryono membeli mobil yang kini sudah disita KPK itu.
"Saya nyuruh dia (Daryono) pakai transfer, tapi ternyata dia pakai cash begitu," tandas Akil, sekaligus membantah pembelian secara tunai untuk mengelabui penegak hukum terkait transaksi mencurigakan.
KPK menyita 3 mobil mewah milik Ketua MK non-aktif Akil Mochtar yang diduga terkait kasus dugaan suap pengurusan sengketa 2 pilkada yakni Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Pilkada Lebak, Banten.
Sejak siang sampai sekitar pukul 20.00 WIB, penyidik KPK menggeledah di rumah Akil di kawasan Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin 8 Oktober 2013. Ketiga mobil yang disita adalah Mercedez Benz S 350, Audi Q5, dan Toyota Crown Athlete.
Selain itu, penyidik KPK juga mengamankan beberapa dokumen dan surat berharga senilai di atas Rp 2 miliar.
Belakangan, KPK juga menyita puluhan mobil mewah yang diduga terkait kasus suap sengketa pilkada di MK yang melibatkan Akil Mochtar. (Mut)
Advertisement