3 Pelajar Asal Bogor Tenggelam di Laut Selatan Sukabumi

Diduga tidak bisa berenang dan terlalu ke tengah, mereka akhirnya terbawa arus laut dan digulung gelombang tinggi.

oleh Rinaldo diperbarui 21 Jun 2014, 00:47 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2014, 00:47 WIB
BAYI TENGGELAM - Liputan6 Pagi
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Sukabumi - 3 Pelajar asal Bogor tenggelam di Laut Selatan Sukabumi, tepatnya di Pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat sedang berenang di wilayah konservasi penyu tersebut.

Informasi dari petugas SAR, 3 pelajar yang diketahui bernama Ageng Dwi Muktiyoso (16), Bagus Armando (17) dan Zaidi Erlando (18) itu nekat berenang di laut yang dikenal gelombangnya tinggi tersebut.

Diduga tidak bisa berenang dan terlalu ke tengah, mereka akhirnya terbawa arus laut dan digulung gelombang tinggi. 1 Di antara 3 pelajar tersebut yakni Muktiyoso sampai saat ini jasadnya belum ditemukan dan 2 rekannya berhasil diselamatkan petugas penjaga pantai.

"Saat hilang tenggelam, Mukti menggunakan celana pendek warna hitam dengan ciri-ciri fisik tinggi sekitar 163 cm, rambut hitam pendek lurus, kulit putih dan mata sipit," jelas Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri, Jumat 20 Juni 2014.

Sementara 2 orang rekannya saat ini sudah mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Jampang Kulon karena kondisinya yang kritis.

Menurut Okih, ketiga korban yang merupakan warga Ciomas, Bogor ini datang ke Pantai Pangumbahan untuk berwisata dan menghabiskan masa liburan sekolah. Dari dugaan awal pihaknya, kecelakaan ini dikarenakan mereka tidak mematuhi peraturan saat berwisata di pantai.

Upaya pencarian sepanjang Jumat kemarin belum membuahkan hasil dan pencarian dihentikan sementara karena hari sudah mulai malam dan gelombang cukup tinggi. Saat ini pencarian hanya dilakukan dengan cara menyisir lokasi di mana hilangnya korban pada saat kejadian.

"Untuk hari esok, Sabtu, pencarian akan dilakukan dengan membentuk 2 tim yakni tim pertama mencari korban di laut dengan perahu karet dan tim kedua melakukan penyisiran di darat," tandasnya. (Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya