Pendiri Paramadina Utomo Dananjaya Wafat

Tokoh yang dikenal sebagai pemikir keislaman di Indonesia itu wafat dalam usia 78 tahun.

oleh Muhammad Ali diperbarui 22 Jul 2014, 07:59 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2014, 07:59 WIB
utomo danajaya

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Universitas Paramadina dan tokoh pendidikan Utomo Dananjaya meninggal dunia. Tokoh yang dikenal sebagai pemikir keislaman di Indonesia itu wafat dalam usia 78 tahun.

Kabar wafatnya Utomo tersebar melalui media sosial Twitter, misalnya akun forum muda Paramadina @forummuda. "Innalilahiwainnailaihirajiuun. Slh satu pendiri Paramadina, Pak Utomo Dananjaya, Selasa pkl 00.40 WIB. Jenazah dimakamkan bada dzuhur TPU cikutra," begitu cuit akun ini pada Selasa (22/7/2014).

Tak hanya itu, sejumlah rekan dan tokoh lainnya pun menyampaikan duka cita dalam akun twitternya. Salahuddin Wahid ‏menyampaikan doa untuk almarhum. "Smg Allah ampuni dosa Dan terima Amal Alm. @eae18: Tlh meninggal dunia 22 Juli'14, Bpk Utomo Dananjaya, tokoh PII, Pendiri Paramadina," kicau Gus Sholah dalam akun @Gus_Sholah.

Tak hanya itu, Goenawan Mohamad pun menyampaikan duka atas wafatnya Utomo. Sosok Utomo dianggapnya sebagai seorang yang memiliki semangat yang sama dengan tokoh Gus Dur. "Berpulang ke rahmatullah: pelopor semangat ke-beragaman-an bersama Cak Nur dan Gus Dur: Utomo Dananjaya," tulis Goenawan.

Menurut informasi yang berkembang di media sosial, jenazah dimakamkan di TPU Cikutra Bandung, hari ini.

Utomo Dananjaya atau lebih dikenal dengan Pak Tom adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi ilmu. Sedari kecil ia ingin menjadi guru, dan hal itu diraihnya setelah menamatkan pendidikan guru di IKIP Bandung.

Ia menjadi guru SMP di Garut dan Bandung selama 9 tahun dan harus meninggalkan karir mengajarnya saat ia bergabung dengan Pelajar Islam Indonesia. Saat menjadi ketua PII, ia berubah dari Islam ekstrimis ke Islam moderat. PII juga bekerjasama dengan American Field Services (AFS) yang mengirimkan kandidat terbaiknya untuk tinggal di Amerika bersama tuan rumah disana selama setahun.

Taufiq Ismail, tokoh pendidikan Arief Rahman, mantan menteri Tanri Abeng, dan pebisnis Soegeng Sarjadi adalah sedikit dari banyak anak bangsa yang mengikuti program ini.

Utomo juga dikenal dengan sebutan "Master of Training" di Lembaga Penelitian, Pendidikan, Studi Sosial dan Ekonomi. Ia melatih berbagai kelompok aktivis dari berbagai organisasi non-pemerintah.

Utomo selalu terdorong untuk membentuk tokoh-tokoh muda penerus bangsa. Ia juga merupakan seorang pendidik yang blak-blakan dan seorang pemikir yang kritis.

Pada periode 1967-1969, Utomo menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia. Dia berteman akrab dengan cendekiawan muslim Nurcholis Madjid tentang gerakan keislaman sejak awal 1970-an. Bersama Cak Nur pula, dia mendirikan Paramadina dan pernah menjadi Direktur Institute for Education Reform Universitas Paramadina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya