Ini Modus Buruh di Bandung Cabuli 21 Bocah

Bagaimana siasat pria yang kini bekerja sebagai buruh tersebut menjerat korbannya yang berusia antara 10 tahun hingga 15 tahun?

oleh Kukuh Saokani diperbarui 14 Agu 2014, 08:50 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2014, 08:50 WIB
Paedofilia
Ilustrasi

Liputan6.com, Bandung - Penyidik Kepolisian Resor Bandung masih mendalami kasus pencabulan yang dilakukan OS (28), mantan guru ngaji kepada 21 bocah di salah satu desa di Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bagaimana siasat pria yang kini bekerja sebagai buruh tersebut menjerat korbannya yang berusia antara 10 tahun hingga 15 tahun?

Kapolres Bandung AKBP Jamaludin mengatakan, modus yang dilakukan OS adalah dengan membujuk korbannya untuk mengantarkan mencari buah di pinggir jalan tol. Selain itu tersangka mengajak para korban untuk makan di rumah tersangka.

"Di situ tersangka mengiming-imingi korbannya dengan berbagai hal. OS mengatakan kepada korbannya jika terdapat ulat di belakang celana. OS pun kemudian membuka celana korban lalu memangkunya. Dari situ pelaku lalu melakukan pelecehan," kata Jamaludin di Bandung, Rabu (13/8/2014).

Dari hasil pemeriksaan, OS mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual pada 2004 silam. Dari situ, meski sempat menjalin cinta dengan seorang wanita, namun hasratnya hanya berpusat kepada sesama jenis.

"Tersangka mengakui penyimpangan seksualnya. Oleh karena itu kita akan melakukan tes kejiwaan kepada tersangka. Seminggu lagi baru keluar hasilnya," ucap Jamaludin.

Selain itu beberapa orang yang diduga menjadi korban pelecehan seksual kini mendapat bantuan berupa konseling untuk menghilangkan trauma. Konseling dilakukan secara tertutup agar menjaga kejiwaan para korban.

Baca juga:

Buruh di Bandung Diduga Cabuli Puluhan Bocah
Paedofil 21 Anak Ditangkap Satreskrim Bandung
Pria di Bandung Diduga Cabuli Anak Kandung Selama 7 Tahun

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya