Liputan6.com, Cirebon - Pembatasan BBM bersubsidi oleh Pertamina berakibat pada kelangkaan premium dan solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Akibatnya, ratusan kendaraan harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (24/8/2014), salah satunya terjadi di Cirebon, Jawa Barat. Ratusan kendaraan roda 2 dan 4 mengular hingga menutup sebagian ruas Jalan Cipto Mangunkusumo, sejak pagi tadi.
Bahkan tidak sedikit SPBU yang tutup karena tidak memiliki persediaan BBM. Dwi salah satu sopir angkot di Cirebon mengaku sudah 2 hari ini belum mendapatkan BBM. Ia juga tidak bisa mengoperasikan angkutannya.
"Meski ngantre dari jam 04.00 sampai 21.00 WIB juga nggak dapat premium. Penumpangnya juga kosong begini. Orang BBM-nya saja nggak ada" keluh Dwi.
Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Bangkalan, Jawa Timur. Para pengecer di Pulau Madura ini juga harus antre berjam-jam di SPBU setelah Pertamina mengurangi pasokan BBM hingga 50%. Akibatnya ratusan jeriken berjejer memadati SPBU.
Sementara itu, presiden terpilih Joko Widodo mengaku masih mengkalkulasi kemungkinan menaikkan harga BBM agar tepat sasaran.
Terhitung mulai 1 Agustus 2014, pemerintah telah melakukan pembatasan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah agar tidak melebihi kuota yang telah ditentukan. (Ado)
Baca juga:
Antrean BBM 1 Kilometer Tutup Jalan Utama Indramayu-Cirebon
Ujian Pertama Pemerintahan Jokowi-JK
Advertisement
Jokowi Prioritaskan Pengalihan Subsidi BBM ke Sektor Produktif