KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi Petinggi Negara

Mabes Anti Korupsi berharap kasus-kasus tebang pillih seperti sekarang tidak terulang di pemerintahan Jokowi-JK.

oleh Oscar Ferri diperbarui 02 Sep 2014, 17:49 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2014, 17:49 WIB
KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi Para Petinggi Negara
Rahman mencontohkan, kasus-kasus korupsi seperti Hambalang, Century, dan hibah KRL sudah cukup menggambarkan ketidakberdayaan hukum.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orang yang mengatasnamakan diri Masyarakat Bersama Anti Korupsi (Mabes Anti Korupsi) berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mendesak Ketua KPK Abraham Samad dan jajarannya menuntaskan semua kasus korupsi yang diduga melibatkan pembesar negeri.

Koordinator Mabes Anti Korupsi Rahman Latuconsina mengatakan, dengan terpilihnya presiden Indonesia yang baru, sudah sepantasnya pemberantasan korupsi dapat ditegakkan lebih adil dan merata. Selama ini fenomena hukum bersifat sektarian dan tebang pilih semakin nyata.

"Hampir nyata ketika sampai hari ini, KPK belum mampu menyentuh korupsi yang luar biasa di lingkungan kekuasaan," kata Rahman lewat pengeras suara di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Rahman mencontohkan, kasus-kasus korupsi seperti Hambalang, Century, serta hibah Kereta Rel Listrik (KRL) dari Jepang, sudah cukup menggambarkan ketidakberdayaan hukum di hadapan penguasa. Kasus-kasus itu sejatinya melibatkan para petinggi negeri‎ ini.

"Nama petinggi negara sudah berulang kali disebut, tapi tak sekalipun diusut. Bahkan sekedar dipanggil untuk diperiksa," ucap Rahman.

Untuk itu, Rahman dan kawan-kawan yang tergabung dalam relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ini, terus memantau upaya penegakkan hukum di era pemerintahan baru nanti. Mereka berharap kasus-kasus tebang pillih seperti sekarang ini tidak terulang di pemerintahan Jokowi-JK.

"Kami akan awasi terus. Tegakkan supremasi hukum dan pemberantasan korupsi tanpa kompromi," tegas dia.

Dalam aksinya, Rahman dan kawan-kawan membawa sejumlah atribut seperti spanduk, poster, dan lain-lain. Aksi mereka juga mendapat penjagaan dari petugas kepolisian agar tidak mengganggu arus lalu lintas. (Sun)

Baca juga:

Politisi PDIP Ngaku Tak Kenal dengan 'Orang Dekat' Akil

Ekonom Faisal Basri Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap Hakim

KPK Umumkan Status Menteri ESDM Jero Wacik Pekan Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya