Kontroversi Buku Makam Wali Berhala

Buku pelajaran itu menyebutkan makam wali sebagai berhala masa kini.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Sep 2014, 19:31 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2014, 19:31 WIB
(lip6 Petang) Buku Pelajaran
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Kontroversi buku pelajaran terus bergulir. Kali ini buku pelajaran bagi kelas 7 Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang mengundang protes dari Nahdlatul Ulama.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (17/9/2014), hal itu dikarenakan buku tersebut menyebut makam wali sebagai berhala masa kini. 

Direktur Pendidikan Madrasah di Kementerian Agama (Kemenag) harus meminta maaf atas kekurangcermatan itu. Buku tersebut sebetulnya merupakan buku pedoman untuk guru sejarah kebudayaan Islam. 

Selain meminta maaf, pemerintah juga menggelar sosialisasi buku tersebut. Kepala Kemenag Sleman, Luthfi Hamid, meminta para guru untuk tidak menggunakan buku tersebut karena dianggap bisa menyesatkan. 

Dalam buku itu menyebutkan makam wali sebagai berhala masa kini. Selain itu, buku tersebut juga menyebut cara dakwah pada masa nabi dilakukan dengan berperang. 

Kemenag Sleman mengaku tidak bisa menarik buku karena buku pelajaran tersebut diberikan langsung oleh pemerintah pusat.

Baca Juga:

Buku Kurikulum 2013 Langka di Sekolah NTB, Tapi Dijual di Pasar

Buku Paket Belum Datang, Guru SD di Garut Berimprovisasi

Kemdikbud Janji Tuntaskan Masalah Buku Kurikulum 2013 Bulan Ini

(Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya