Tak Ada Beras, Warga 4 Dusun di Bima NTB Konsumsi Umbi-umbian

"Tidak ada pilihan lain bagi kami kecuali makan umbi-umbian saja untuk bertahan hidup."

oleh Hans Bahanan diperbarui 10 Okt 2014, 06:23 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2014, 06:23 WIB
Mentan Siapkan Strategi Hadapi Badai El Nino
Mentan memperkirakan badai kemarau El Nino yang akan masuk wilayah Indonesia masih dalam kapasitas ringan.

Liputan6.com, Bima - Musim kemarau panjang membuat lahan pertanian menjadi kering. Akibatnya, beberapa warga di 4 dusun yaitu Nanga Ni'u, Amba Na'e, Karampi, dan Dusun Sampali di desa Karampi Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengganti makanan pokok mereka dari beras ke umbi-umbian.

"Tidak ada pilihan lain bagi kami kecuali makan umbi-umbian saja untuk bertahan hidup," ujar Kepala Dusun (Kadus) Nanga Ni’u Desa Karampi, Kamsu Muhammad di Bima, Kamis (9/10/2014).

Kamsu menjelaskan, kondisi ini diperparah dengan lokasi dusun mereka yang jauh dari pusat kota. Untuk menuju kota, warga terpaksa harus menyeberang lautan. Hal ini membuat desa yang dihuni sekitar 700 warga itu kesulitan mendapatkan pasokan beras.

"Mau beli beras masalahnya harus menyeberang lautan lagi dan harganya mahal bagi kami, jadi kami terpaksa makan umbi-umbian ini," imbuh dia.

Kamsu mengaku, warga dusunnya mulai mengonsumsi umbi-umbian sejak tiga bulan terakhir, sebab lahan pertanian mereka kering tidak bisa ditanam apapun. Selain itu, stok beras yang mereka punya juga telah habis beberapa minggu saat awal musim kemarau.  

Kamsu menambahkan, kondisi parah juga dialami warga tiga dusun lainnya. Mereka hanya berharap bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bima untuk mengatasi persoalan krisis ini. Sebab, hampir seluruh  warga yang menjadi nelayan tidak melaut lagi karena harus mencari umbi-umbian setiap hari di gunung terdekat.

"Saya temani suami ke gunung nyari umbi untuk dimakan, suami saya tidak bisa melaut lagi. Kami sudah laporkan tentang keadaan ini tetapi sampai hari ini belum ada bantuan apa-apa yang diserahkan kepada kami," ujar salah seorang warga dusun Amba na’e, Kalisom.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya