Mayang Nan Malang

Kisah Mayang Prasetyo yang malang menjadi sorotan dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Okt 2014, 08:26 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2014, 08:26 WIB
Ini Bukti WNI Mayang Prasetyo Bernama Febri Andriansyah
Dalam pemberitaan banyak media salah satunya News.com.au, tak ada nama 'Mayang Prasetyo' yang terdaftar di KJRI Australia.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah kontrakan di salah satu sudut Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Lampung mendadak kerap didatangi banyak orang. Tak hanya kerabat, orang-orang yang tak bertalian keluarga pun menyempatkan diri mendatangi rumah yang didiami Nining Sukarni dan anak-anaknya itu.

Ternyata, tragedi memilukan di negeri seberang nun jauh yang membuat rumah itu menjadi perhatian. Mayang Prasetyo, atau Febri Andriansyah, putra Nining yang berusia 27 tahun dibunuh di sebuah apartemen elite di bilangan Teneriffe, Brisbane, Australia, Sabtu pekan lalu 4 Oktober.

Tak hanya dibunuh, tubuh Mayang juga dimutilasi. Bahkan ada bagian tubuhnya yang dimasak oleh pelaku yang tak lain adalah suaminya, Marcus Volke.

Marcus sendiri kemudian ditemukan tewas di sebuah lorong sekitar 100 meter dari apartemennya. Polisi berteori Marcus bunuh diri dengan menusuk atau memotong lehernya beberapa saat setelah menyadari perbuatannya terbongkar.

Belakangan terungkap Mayang ternyata putra sulung Nining Sukarni. Dia terlahir sebagai laki-laki dengan nama Febri Andriansyah. Setelah pindah ke Bali ia kemudian mengubah kelaminnya menjadi perempuan dan berganti nama menjadi Mayang Prasetyo.

Lantaran pelaku tewas bunuh diri, polisi Australia harus bekerja ekstra keras meminta siapa pun yang mengenal pasangan Mayang dan Marcus. Hal ini untuk membantu dalam menggali keterangan. Polisi di Indonesia pun tak berpangku tangan.

Rabu 8 Oktober lalu, polisi mendatangi rumah Nining Sukarni untuk mengambil sampel DNA. Hasil tes DNA itu akan diberikan kepada polisi Australia untuk dicocokkan dengan DNA jenazah Mayang.

Meski motif pembunuhan belum terungkap, polisi Australia sudah memastikan pembunuhan Mayang maupun bunuh diri Marcus akibat kekerasan dalam rumah tangga. Polisi menepis kemungkinan faktor narkoba serta obat-obatan.

Sejak kecil, Febri Andriansyah yang lahir pada 1987 lebih berperilaku layaknya seorang perempuan dibanding laki-laki. Setamat SMA pada 2005, ia merantau ke Denpasar, Bali. 

Keluarganya menyebut Febri saat itu membuka usaha petshop atau toko hewan peliharaan. Febri lalu berusaha mengubah takdir. Ia memutuskan menjadi perempuan pada 19 Maret 2009. Ia menjalani operasi wajah dan payudara di Thailand dan mengubah namanya menjadi Mayang Prasetyo.

Konon Mayang bertemu Marcus Volke di Bali dan pada Agustus 2013 keduanya menikah. Mereka lalu pindah ke Australia dan menempati sebuah apartemen di Brisbane.

Semula sempat diberitakan Marcus adalah seorang koki di kapal pesiar. Namun belakangan terungkap koki hanyalah kedok untuk menutupi profesi sebenarnya yaitu pekerja seks komersial.

Media Australia menulis Marcus pernah menjadi pelacur di Kopenhagen, Denmark. Di Australia pun Marcus dan Mayang pernah bekerja di sebuah rumah bordil Pleasure Dome sebelum berhenti dan membuka sendiri bisnis serupa.

Bila teori polisi Australia benar bahwa pembunuhan Mayang karena kekerasan rumah tangga, maka pertanyaan besarnya adalah apa pemicu konflik rumah tangga itu yang menyebabkan Marcus tega menyudahi hidup Mayang dengan cara teramat sadis.

Saksikan selengkapnya dalam video Kopi Pagi (Komentar Pilihan Liputan 6 Pagi) yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (12/10/2014) berikut ini. (Sun)

Baca Juga:

Mayang yang Malang

Reaksi Kaum Transgender atas Kasus Mayang Prasetyo

Suami Mayang Prasetyo Dinilai Bukan Psikopat

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya