Liputan6.com, Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menetapkan banjir dan longsor di kawasan Gunung Paro, Aceh Besar sebagai bencana provinsi. Ia pun menginstruksikan kepada seluruh jajaran pemerintah kabupaten atau kota untuk tanggap darurat terhadap bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Aceh.
"Pak Gubernur sudah mengintruksikan kepada seluruh pemerintah di kabupaten/kota di Aceh untuk turun langsung ke lokasi banjir dan longsor," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Setda Aceh Mahyuzar di Banda Aceh, Senin (3/11/2014).
Merujuk data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, banjir merendam ribuan rumah di sejumlah kabupaten di Aceh. Di Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, ada 3.000 rumah lebih terendam banjir yang mengakibatkan 115 kepala keluarga (KK) harus mengungsi ke tempat dataran yang lebih tinggi.
Kemudian di Kecamatan Tangan-Tangan, Aceh Barat Daya, sekitar 1.000 rumah terendam banjir. Di Kecamatan Lembah Sabbil juga terdapat 2.000 rumah masih digenangi banjir bandang.
Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar terdapat 4 desa terendam banjir, yakni Tunong Krueng Kala, Baroh Kreung Kala, Krueng Kala dan Geunteut.
Longsor terjadi pula di desa Layeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, sehingga mengakibatkan kurang lebih 895 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Namun hingga saat ini BPBD Aceh belum memiliki data kongkret mengenai kerusakan dan kerugian akibat banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Aceh.
"Saat ini sudah ada tim yang diturunkan untuk mengevakuasi warga dan pendataan," ujar petugas Bagian Humas BPBD Aceh, Linda, Senin 3 November 2014 di Banda Aceh.
Jalur Banda Aceh-Aceh Besar Normal Kembali
Sementara itu, jalur transportasi darat Banda Aceh-Lhoong (Aceh Besar) normal kembali setelah pihak petugas membersihkan lumpur dan membuka jalan yang tertimbun longsor di Gunung Paro (Lhoong), Kabupaten Aceh Besar.
Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapi) Aceh Nasir Nurdin di Banda Aceh, Senin petang 3 November 2014 menjelaskan kondisi jalan Gunung Paro dan Kulu, berdasarkan penelusuran sukarelawan RAPI Aceh, sudah bisa dilewati kendaraan roda empat.
"Artinya, masyarakat Kecamatan Lhoong tidak lagi terisolasi setelah petugas berhasil membersihkan material longsor di Gunung Paro dan Kulu," kata dia seperti dikutip dari Antara.
Bahkan, imbuh dia, truk Dinas Sosial Aceh yang mengangkut logistik untuk korban banjir di Kecamatan Lhoong sudah bisa melintas karena titik ambles di kilometer 37 sudah selesai ditangani.
Begitu juga jalur di Gunung Kulu, Kabupaten Aceh Besar, tidak ada lagi hambatan. Namun, ujar Nasir Nurdin, satu-satunya kendala adalah di Kilometer 64 Gunung Geurutee karena masih ada batu besar yang jatuh ke badan jalan.
Longsor-Banjir di Aceh Besar, Gubernur Tetapkan Bencana Provinsi
Gubernur Aceh pun menginstruksikan kepada seluruh pemkab dan pemkot turun langsung ke lokasi banjir dan longsor.
diperbarui 04 Nov 2014, 03:38 WIBDiterbitkan 04 Nov 2014, 03:38 WIB
Sejumlah pengemudi sepeda motor melintasi jalan tertimbun longsor batu di salah satu titik di kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. (Antara)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perdebatan Usai, MK Putuskan Tolak Pengujian Perhitungan Masa Jabatan Sejak Pelantikan
Doa Khusus Ragnar Oratmangoen saat Umrah Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
Federal Oil Kembali Ungkap Peredaran Pelumas Palsu di Jawa Tengah
Timnas Indonesia Gagal Menang di 5 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Akui Mulai Rasakan Tekanan
3 Alasan Timnas Indonesia Keok dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Debat Terakhir Pilkada Jakarta, Momen Perang Narasi dan Fokus Substansi
Mengenal Kawedanan Hageng Punakawan Datu Dana Suyasa, Penjaga Warisan Kesultanan Yogyakarta
Teror Suporter Timnas Indonesia Sempat Bikin Repot Jepang
Gempa Hari Ini Jumat 15 November 2024 Tiga Kali Guncang Cianjur dan Sukabumi
Timnas Indonesia Kalah dari Jepang, Erick Thohir: Saya Memohon Maaf
Koreografi Suporter Timnas Indonesia Getarkan Stadion Utama Gelora Bung Karno
Shin Tae-yong Ungkap Alasan Tak Masukkan Eliano Reijnders dalam Skuad Timnas Indonesia saat Hadapi Jepang dan China