Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat dinyatakan hilang, patok perbatasan negara RI dan Malaysia No G.167 yang ada di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, akhirnya ditemukan. hal ini diungkapkan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XII/Tanjungpura, Kolonel Arm I Ketut Sumerta.
Saat ditemui di Makodam XII/Tanjungpura, Kalimantan Barat, Ketut menjelaskan, patok itu ditemukan baru–baru ini oleh patroli gabungan antara TNI dan Tentara Diraja Malaysia (TDRM).
Menurut Ketut, patroli bersama dilakukan pada Sabtu, 8 November 2014. Dipimpin Sertu TNI Ainun yang melibatkan 4 anggota TNI dan 2 anggota TDRM.
"Patok batas negara No G.167 sebelumnya tidak ditemukan oleh Satgas Pamtas (Tugas Pengamanan Perbatasan) pada patroli patok tahap pertama. Baru kali ini ditemukan di bawah kerimbunan pohon bambu," kata Ketut, Senin, (17/11/2014).
Ketut mengungkapkan, jika keberadan patok tersebut jauh. “Jarak jauh. Di situ ada 30 pos. Faktor alam. Fungsi Satgas Pamtas itu ngecek patok. Masuk hutannya susah. Memang hari-hari mereka ngecek patok batas,” jelas dia.
Masih kata Ketut, sejumlah patok di perbatasan RI-Malaysia tertutup hutan. Karena itu, ujar dia, tidak ada penyerobotan perbatasan. “Nggak ada penyerobotan. Memang hilang, tapi sudah ditemukan patok batas negara No.G 167,” tegas dia.
Ketut mengungkapkan, dia selalu diberitahu terkait perkembangan di perbatasan. “Saya setiap hari kontak komandan Pamtas. Kita sering dilapori dari mereka di batas. Mereka terus menerus update info,” ucap Ketut.
“Jadi kalau laporan di lapangan pasti dilaporin. Tapi, kalau gagal, nggak dilaporin. Kita juga melaksanakan tugas pengamanan di batas. Contohnya mengamankan kegiatan ilegal, lalu diserahkan ke polisi. Pokoknya yang ilegal-ilegallah. Termasuk soal TKI ilegal.”
Ditanya rencana sejumlah WNI pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Malaysia, Ketut menjelaskan, hingga kini belum ada. “Kalau soal pindah WN belum ada di kita. Itu sebenarnya yang kita takutkan. Kalau pembangunan belum stabil di perbatasan,” Ketut menegaskan.
Ketut mengungkapkan, melakukan sejumlah pembinaan untuk tetap menjaga rasa nasionalisme warga di perbatasan. Antara lain dengan pembinaan teritorial. "28 Oktober kemarin kita laksanakan upacara di batas yang tak pernah sama sekali upacara di wilayah pedalaman Entikong. Ada juga pembuatan bak air bersih. Ada juga dokter di sana membantu dan melayani masyarakat di perbatasan.” (Sun/Ans)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
TNI Temukan Patok Perbatasan Negara yang Hilang
Ketut mengungkapkan, jika keberadan patok tersebut jauh. “Di situ ada 30 pos. Faktor alam."
diperbarui 17 Nov 2014, 20:07 WIBDiterbitkan 17 Nov 2014, 20:07 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Presidential Threshold Dihapus, Angin Segar Demokrasi Indonesia
Telaga-Telaga di Gunungkidul, Nasibmu Kini...
Pilah-pilih Mainan yang Tepat untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak
Gus Baha Memarahi Ketua Masjid yang Syaratkan Imam Bersuara Merdu, Ceritanya Begini
Kejari Depok Bakal Usut Penyalahgunaan Dana Intensif RT dan RW
Bacaan Doa Buka Puasa Rajab, Berikut Kenali Keutamaannya
5 Asteroid Terbesar yang Pernah Ditemukan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 4 Januari 2025
Link Live Streaming LaLiga Valencia vs Real Madrid, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
PBNU Cari Investor Bantu Biayai Dana Besar Reklamasi Tambang
Kapan Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025 Dibuka, Berikut Persyaratannya
KAI Commuter Sebut Penutupan Operasional Stasiun Karet Masih Dikaji