Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 3 pulau terluar di perbatasan Malaysia-RI di Kabupaten Meranti, Riau dilaporkan terancam hilang lantaran terkena abrasi. Ketiga pulau itu, yakni Pulau Rangsang, Merbau, dan Tebing Tinggi.
Namun Direktur Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Rido M Batubara mengatakan, 3 pulau itu bukanlah dikategorikan terluar. Luasnya sama atau kurang dari 2 ribu km persegi atau 200 ribu hektare.
"Namun itu bukan pulau-pulau kecil terluar, sesuai Perpres 78 Tahun 2005," kata Rido kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (3/9/2014).
"Kalau pulau kecil terluar memiliki titik dasar dan titik referensi. Ketiga pulau tersebut disebut pulau-pulau kecil yang terbentuk secara alami dan pada saat pasang tinggi tidak tenggelam," jelas dia.
Menurut Rido, ancaman abrasi kemungkinan disebabkan oleh pemanfaatan kayu di pulau-pulau untuk kebutuhan industri serta arus dari Selat Malaka yang relatif kuat. Meskipun begitu, peristiwa tenggelamnya ketiga pulau ini tak akan terjadi dalam waktu dekat.
"Kalau segera tenggelam tentunya tidak, karena ukurannya relatif besar," ujar dia.
Namun masih ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tenggelamnya ketiga pulau tersebut. Yakni, dengan penanaman mangrove atau bakau, pembuatan break water, dan transplantasi karang.
"Pencegahan eksploitasi hutan perlu segera dilakukan baik oleh pemda, pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan), Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Kehutanan, maupun CSR (corporate social responsibility) dari BUMN," ucap Rido.
Lalu adakah pulau-pulau di Indonesia yang benar-benar hilang tenggelam karena abrasi?
"Kalau karena abrasi nggak ya. Cuma kita harus kawal dengan baik jangan sampai tenggelam, apalagi di perbatasan. Kalau karena tsunami, seperti di Aceh sangat mungkin," tandas Rido. (Sss)
Advertisement