Indonesia dan Vietnam Perkuat Kemitraan Pertanian Ramah Lingkungan

Tujuan utamanya adalah meningkatkan pemanfaatan teknologi modern dan mengembangkan rantai nilai di sektor pertanian kedua negara.

oleh Liputan6.com Diperbarui 24 Apr 2025, 21:04 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 21:04 WIB
Indonesia dan Vietnam Perkuat Kemitraan Pertanian Ramah Lingkungan
Indonesia dan Vietnam Perkuat Kemitraan Pertanian Ramah Lingkungan... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta TTC AgriS, perusahaan pertanian berbasis teknologi dari Vietnam, resmi menjalin kemitraan strategis dengan Sungai Budi Group melalui penandatanganan perjanjian kerja sama pada Jumat, 18 April 2025, di Ho Chi Minh City, Vietnam. Perjanjian ini menjadi langkah konkret dari Nota Kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya pada Maret 2025 di Indonesia. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pemanfaatan teknologi modern dan mengembangkan rantai nilai di sektor pertanian kedua negara.

Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI Rachmat Pambudy, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi, serta Konsul Jenderal Indonesia di Ho Chi Minh City Agustaviano Sofjan. Turut hadir Wakil Ketua Partai Komunis Vietnam dari Provinsi Tây Ninh, Wakil Menteri Tran Van Chien Le Viet Binh, dan Direktur Pusat Revolusi Industri Keempat Ho Chi Minh City, Le Truong Duy, yang menyaksikan langsung kesepakatan antara kedua perusahaan.

Sebagai bagian dari kemitraan, TTC AgriS dan Sungai Budi Group akan mendirikan Pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D) untuk pertanian berkelanjutan, serta meluncurkan kebun tebu percontohan seluas 2.000 hektare di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan hasil panen, kualitas bahan baku, dan mendukung transformasi hijau dalam rantai nilai industri pertanian.

Di sektor kelapa, kedua perusahaan merencanakan usaha patungan untuk membangun fasilitas produksi dengan kapasitas hingga 300 juta liter/kilogram dalam dua tahap. Langkah ini mencakup pengembangan kebun kelapa organik seluas 20.000 hektare yang melibatkan petani lokal, sehingga menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif.

Komitmen pada standar ESG global

Dalam sambutannya, Chairlady TTC AgriS, Dang Huynh Uc My, menyampaikan, “Setelah menghadirkan inovasi berkelanjutan selama lebih dari setengah abad, kami telah berkembang dari produsen gula domestik menjadi penyedia solusi pertanian internasional. Komitmen kami pada standar ESG global dibuktikan melalui investasi besar dalam litbang, teknologi, dan pengembangan rantai nilai sirkular.”

Sementara itu, CEO Sungai Budi Group, Oey Alfred, menekankan pentingnya sinergi visi dan keunggulan kedua perusahaan untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang lebih kompetitif.

 

Delegasi Indonesia Pelajari Teknologi Canggih TTC AgriS

Delegasi Indonesia juga mengunjungi fasilitas TTC AgriS di Tay Ninh dan Ben Tre. Di kebun percontohan Ninh Dien, delegasi mempelajari teknik pertanian presisi, seperti sistem irigasi pintar dan pemanfaatan sensor IoT. Di Pabrik Gula TTC Tay Ninh, mereka mengamati penerapan model ekonomi sirkular yang memanfaatkan sisa produksi untuk energi terbarukan dan pupuk organik.

Kunjungan ke Ben Tre memperlihatkan rantai nilai kelapa organik yang melibatkan teknologi pelacakan QR code, dengan produk olahan seperti air kelapa dan santan dalam kemasan. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang memenuhi kebutuhan pasar global.

Indonesia, dengan populasinya yang besar dan ekonominya yang dinamis, menjadi pasar strategis bagi perusahaan. Kemitraan ini tidak hanya memperluas jangkauan kedua perusahaan, tetapi juga mendukung target perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam sebesar USD 18 miliar pada 2028.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya