Organda: Mogok Nasional Wujud Keprihatinan Naiknya Harga BBM

Organda menyerukan kepada pemilik angkutan umum di Indonesia untuk sementara tidak menaikkan tarif.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Nov 2014, 02:35 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2014, 02:35 WIB
Angkutan Umum
(Liputan6.com\Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) melakukan mogok nasional atau tak beroperasi pada Rabu (19/11/2014) sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Ini wujud keprihatinan kami atas naiknya harga BBM subsidi untuk angkutan umum. Mogok operasi ini dari Sabang hingga Merauke," kata Ketua Umum DPP Organda Eka Lorena Surbakti yang baru saja melakukan Musyawarah Kerja Nasional Organda saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Dia menjelaskan, dari total pengguna BBM bersubsidi, angkutan umum hanya menggunakan sekitar 7% saja dan 90% lainnya adalah kendaraan pribadi.

"Kami pun sudah menyampaikan kepada pemerintah secara lisan dan tertulis melalui 7 kementerian tentang usulan insentif bagi angkutan umum agar terjadi revitalisasi angkutan umum secara konkret," kata dia.

Namun menurut Eka, pemerintah belum memperlihatkan komitmennya untuk mengedepankan transportasi umum. "Sudah sangat jelas bahwa transportasi umum paling banyak digunakan oleh masyarakat ekonomi lemah," katanya.

Oleh karena itu, Organda menyerukan kepada pemilik angkutan umum di Indonesia untuk sementara tidak menaikkan tarif. "Jika itu dilakukan, maka daya saing transportasi umum makin lemah dibanding kendaraan pribadi," tandas Eka.

Kenaikan harga BBM ditetapkan pada Senin 17 November 2014 malam di Istana Negara, Jakarta. Presiden Jokowi bersama Wapres JK menetapkan kenaikan sebesar Rp 2 ribu, Premium saat ini menjadi Rp 8.500 dan Solar menjadi Rp 7.500. (Ant/Riz/Nan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya