Liputan6.com, Jakarta - Hingga hari ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Sri Wahyuni. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dokter forensik yang menangani jasad Sri.
Jasad Sri Wahyuni, 42 tahun, ditemukan sudah membusuk di dalam mobil Honda Freed yang terparkir di Terminal 2D bandaraa Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Diduga jasad Sri sudah berada di mobil berwarna abu-abu itu sejak Sabtu 15 November 2014 dan baru diketahui pada Rabu 19 November lalu.
Dari kamera CCTV bandara, terlihat Sri menumpangi mobil Freednya bersama seorang pria, yang belakangan diketahui berinisial JAH.
Rikwanto mengatakan, dalam penyelidikan polisi tidak menemukan tas dan handphone istri Yan Arif Siregar itu. Diduga handphone dan tas Sri dibawa oleh JAH.
"Handphone dan tas korban tidak ketemu di mobil, diduga dibawa oleh JAH," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Jumat (21/11/2014).
Untuk mengungkap kasus ini, penyidik sudah memeriksa beberapa saksi di lokasi kejadian. Di antaranya tukang parkir dan keluarga korban.
"Keduanya terekam di CCTV, korban bersama seorang laki-laki, diduga kuat laki-laki ini yang terakhir bersama korban dan meninggalkan korban di parkiran tersebut untuk menghilang atau melarikan diri," ucap Rikwanto.
Rikwanto mengungkapkan, polisi saat ini belum menemukan titik terang keberadaan JAH. "Sudah dilakukan di wilayah Jakarta, baik di Jakarta timur, Selatan, dan Pusat namun belum ketemu. Kita masih susuri tempat lainnya," kata Rikwanto.
Penyidik, sambung Rikwanto, menduga JAH melarikan diri ke luar kota usai meninggalkan Sri di pelataran parkir bandara.
"Bisa jadi setelah dia meninggalkan korban dalam mobil, dia mengunci mobil dan menghilang, kembali ke tempat biasa dia berada di Jakarta atau luar kota. Bisa jadi juga dia langsung pergi meninggalkan kota Jakarta dengan kendaraan lain atau pesawat. Ini sedang kita dalami," tutur Rikwanto.
Saat masih hidup, Sri sempat mengenalkan JAH kepada teman-teman komunitasnya, Freed For Fun Community (F3C). Sri juga sempat datang berdua dengan JAH ke pertemuan komunitas tersebut di Mal Pondok Indah.
"Saat itu dia ngenalin, nih teman gue. Kemudian si cowok ini mengenalkan diri sebagai Jean, teman kerja dari Mbak Sri," ujar Mei, salah seorang teman korban yang juga anggota F3C, Kamis (20/11/2014).
Menurut Mei, saat perkenalan pertama itu, JAH menunjukan itikad baik. "Perkenalan pertama itu dia orangnya terlihat baik banget. Nggak neko-neko, supel juga. Pokoknya kita sama sekali enggak naruh kecurigaan macam-macam," kata Mei.
Mei menuturkan, JAH sering menjemput Sri ke rumahnya, untuk segala aktivitas korban di luar. Tapi dia tak mengetahui kedekatan keduanya. "Nggak cerita juga sama kita. Dia bilangnya cuma teman saja," ujar dia. (Sun/Mut)