Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, semua pihak terutama pemerintah Indonesia jangan sampai menganggap enteng gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang saat ini semakin merebak.
Apalagi munculnya video ancaman yang diduga dari anggota ISIS bernama Abu Jandal Al Yamani Al Indonesi. Ancaman itu ditujukan terhadap Polisi, TNI, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU).
"Kita tidak boleh anggap enteng ya. Karena berkaitan dengan ideologi nasional," ucap Khofifah saat menghadiri Haul ke-5 Gus Dur di Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2014) malam.
Sebab, menurut Khofifah, ISIS memiliki jaringan yang luas. Bahkan anggotanya terus bertambah dari berbagai penjuru dunia. Itu bukti bahwa ISIS cukup kuat menarik lalu mengubah ideologi seseorang, dan bukan tidak mungkin bisa mempengaruhi suatu negara. Maka itulah, pemerintah Indonesia patut mawas diri.
"ISIS itu jaringannya luas. Berbeda dengan NU dan Muhammadiyah. Saya harapkan ada koordinasi. Pemerintah dan (penegak) hukum," imbau Ketua Umum PP Muslimat NU itu.
Hal senada disampaikan Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid, putri kedua almarhum Gus Dur yang juga merupakan orang NU. Menurut Yenny, tantangan ISIS terhadap TNI-Polri harus ditindak tegas.
"Kalau tantang Banser ya biasalah. Tapi ketika tantangan kepada negara, tidak bisa tidak harus disikapi," ucap Yenny.
NU sendiri, menurut Yenny, sebenarnya selalu siap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena memang itu tujuan berdirinya NU. Terutama untuk mencegah munculnya radikalisme di masyarakat.
Yenny berharap tak hanya NU, tapi juga seluruh lapisan terpanggil guna mencegah dan mempertahankan diri dari ancaman ISIS ini.
"Kita berkaca apa yang terjadi di Sydney (Australia). 1 Orang gila sebabkan nyawa melayang. Kita berkaca di Taliban, 150 anak mati sia-sia ditembak. Untuk apa sih? Jangan sampai (paham ISIS) masuk ke Indonesia. Kalau sampai masuk kita siap hadapinya," tegas Yenny.
Sebelumnya di YouTube, muncul video berjudul 'Ancaman Wahabi terhadap polisi, TNI, Densus 88 dan Banser'. Video itu menampilkan seseorang bernama Abu Jandal yang diduga anggota ISIS mengancam akan kembali ke Indonesia untuk membuat kekacauan, termasuk menantang Banser. (Ans)
Menteri Khofifah: Jangan Anggap Enteng Ancaman ISIS
Sebab menurut Menteri Khofifah, ISIS memiliki jaringan yang luas. Bahkan anggotanya terus bertambah dari berbagai penjuru dunia.
diperbarui 28 Des 2014, 05:39 WIBDiterbitkan 28 Des 2014, 05:39 WIB
Dalam video berdurasi 4 menit 1 detik itu, seorang pria berjenggot menantang Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk memerangi ISIS.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ribuan Aparat Gabungan Diturunkan dalam Reuni PA 212, Ini Tugas Pentingya
9 Sambal Matah Resep Autentik yang Menggugah Selera, Sederhana dan Mudah Dibuat
4 Strategi Investor Hindari Jebakan Psikologis Investasi Saham
Cara Membuat Jus Mirip Alpukat Tanpa Buah Alpukat
Tips Pola Makan Sehat untuk Hidup Lebih Berkualitas
Cuaca Daerah Hari Ini Senin 2 Desember 2024: Hujan Disertai Petir Bakal Terjadi di Sejumlah Kota
Awali Desember 2024, Harga Emas Antam Melorot
Reuni 212 Digelar Hari Ini, Massa Sudah Padati Monas Sejak Subuh
Apa Itu Isolophilia? Kenali Lebih Jauh tentang Keinginan untuk Menyendiri
Tips Pare Tidak Pahit: Cara Mudah Mengolah Sayuran Sehat Ini
Cara Menyimpan Kubis dan Sawi Putih Tanpa Kulkas, Awet hingga 2 Minggu
Keluarga Jokowi Makan Bareng di Solo, Tampilan Iriana dan Selvi Ananda Disorot