2 Jasad Korban AirAsia Dibawa Langsung ke Pangkalan Bun

2 Jasad korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dievakuasi melalui posko Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Jan 2015, 01:50 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2015, 01:50 WIB
Begini Proses Evakuasi Jenazah Pesawat AirAsia QZ8501
Proses evakuasi jenazah dilakukan seiring terus ditemukannya jenazah yang diduga penumpang Air Asia QZ8501.

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Dua jasad korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 akhirnya dapat dievakuasi melalui posko Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12/2014) sekitar pukul 23.00 WIB.

Kedua jenazah yang diangkut kapal TB Ocean Rider 14 ini kemudian dilarikan 2 ambulans milik Badan SAR Nasional (Basarnas) dan PT Tanjung Sawit Abadi menuju Rumah Sakit Sultan Imanuddin yang terletak di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banjarmasin Kolonel Laut Haris Bima Bayuseto mengatakan, jenazah yang untuk sementara diindentifikasi berjenis kelamin perempuan ditemukan kapal perang KRI Yos Sudarso.

Sementara 1 jenazah lain yang diduga berjenis kelamin laki-laki ditemukan KRI Sultan Hasanuddin. Haris menambahkan, sebuah kartu identitas melekat pada tubuh jenazah perempuan. Khairunisa tertulis pada kolom nama di kartu tersebut. "Pihak kapal menyatakan kemungkinan itu," ujar Haris di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai.

Pada manifes (daftar penumpang) keberangkatan AirAsia QZ8501, Khairunissa Haidar Fauzie tercatat sebagai pramugari yang bertugas saat pesawat dengan rute Surabaya-Singapura itu hilang kontak dengan menara ATC di Indonesia.

Namun cuaca buruk sejak pagi hingga tengah malam ini sempat memperlambat proses evakuasi 2 jenazah tersebut. Kedua jasad korban AirAsia itu tak dapat dibawa ke KRI Banda Aceh yang difungsikan sebagai titik pusat evakuasi. Alhasil, KRI Hasanudin meminta bantuan TB Ocean Rider yang saat itu berada di kawasan yang sama.

Chief Officer Ocean Rider, Ade Irawan menuturkan pada Rabu 31 Desember 2014 pukul 15.00 WIB tadi ia diminta KRI Hasanuddin untuk mengubah haluan. "Mereka meminta bantuan untuk mengevakuasi jenazah karena cuaca tidak memungkinkan."

Penurunan jenazah dari kapal menuju ambulans pun tak berlangsung mulus. Kapal harus berputar 2 kali agar jarak antara kapal dan ambulans tidak terlalu jauh. Bayu mengatakan, proses selanjutnya menjadi kewenangan Basarnas.

Sebelumnya, 7 jasad korban musibah pesawat AirAsia ditemukan tim pencari. 2 Di antaranya telah sampai di RS Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi DNA. Sementara 5 sisanya masih dalam proses untuk dibawa ke Surabaya. Jenazah yang telah dievakuasi langsung dimandikan dan didoakan di Pangkalan Bun, kemudian dimasukkan ke peti jenazah. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya