Pakai Heli AS, 4 Kantung Jenazah Tiba di Pangkalan Bun

Helikopter Sea Hawk DDG 102 milik Amerika Serikat (AS) membawa 4 kantung jenazah dari perairan Selat Karimata ke Pangkalan Bun.

oleh Oscar Ferri diperbarui 02 Jan 2015, 15:25 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2015, 15:25 WIB
jenazah penumpang airasia dibawa mobi jenazah.
Sejumlah anggota TNI berada di mobil jenazah yang membawa korban pesawat AirAsia QZ8501. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Helikopter Sea Hawk DDG 102 milik Amerika Serikat (AS) membawa 4 kantung jenazah dari perairan Selat Karimata ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. 3 Dari 4 kantung jenazah itu diduga berisi jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501.

Pantauan Liputan6.com, Jumat (2/1/2014), keempat kantung jenazah itu tiba sekitar pukul 13.15 WIB‎. 3 dari 4 kantung berw‎arna hijau dan 1 lagi berwarna hitam dan silver. Usai diturunkan dari helikopter, satu per satu kantung jenazah itu dibawa dengan tandu.

3 Kantung langsung dimasukkan ke dalam 3 ambulans, 1 lagi dibawa ke posko Disaster Victim Identification (DVI) Polri Pangkalan Bun. Ambulans-ambulans yang membawa 3 kantung jenazah itu langsung tancap gas menuju RSUD Sultan Imanuddin, Kalimantan Tengah.

Belum diketahui dengan pasti apakah kantung-kantung jenazah itu berisi jasad penumpang‎ Pesawat AirAsia QZ8501 atau bukan. Juga belum ada konfirmasi dari otoritas terkait di Pangkalan Bun mengenai keempat kantung jenazah itu.

Direktur Eksekutif DVI Komisaris Besar Anton Castelani juga belum berani memastikan apakah kantung-kantung itu berisi jasad atau bukan. Dia baru bisa memastikan setelah memeriksa di RSUD Imanuddin.

"Belum bisa saya pastikan. Tunggu saya buka dulu (kantungnya) dan periksa dulu. Kurang lebih sejam pemeriksaan," kata Anton di Pangkalan Bun.

‎Hingga saat ini sudah 10 jasad penumpang AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan dan dievakuasi. 8 Jasad di antaranya sudah berada di Surabaya setelah diterbangkan dari Pangkalan Bun. Sementara 2 lagi masih dalam proses identifikasi awal oleh DVI Polri di RSUD Imanuddin. (Ndy/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya