Kapal Perang AS Tangkap Sinyal Diduga 2 Objek AirAsia QZ8501

Temuan diduga bagian pesawat AirAsia QZ8501 oleh USS Fort Worth itu diberi sebutan sebagai objek 6 dan 7.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Jan 2015, 20:34 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2015, 20:34 WIB
Kapal Perang AS Tangkap Sinyal Diduga 2 Objek AirAsia QZ8501
Temuan diduga bagian pesawat AirAsia QZ8501 oleh USS Fort Worth itu diberi sebutan sebagai objek 6 dan 7.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki hari ke-10, kapal perang milik Amerika Serikat USS Fort Worth menemukan sinyal 2 objek metal di area prioritas satu pencarian AirAsia QZ8501. Namun belum ada konfirmasi soal 2 objek yang diduga bagian pesawat yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah tersebut.

"Penemuan yang signifikan, USS Fort Worth tangkap sonar objek metal, tapi masih diduga, belum konfirmasi itu bagian pesawat," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).

Dijelaskan Bambang, temuan kapal perang milik Negeri Paman Sam itu diberi sebutan sebagai objek 6 dan objek 7. Hal tersebut lantaran, sebelumnya tim pencari di bawah koordinasi Basarnas telah menemukan 5 objek sebelumnya.

USS Fort Worth, imbuh dia, saat ini sedang menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV) ke lokasi temuan itu. "ROV USS berusaha konfirmasi image metal di bawah di area prioritas 1 di area red box (kotak merah)," jelas Bambang.

Namun demikian, ia memastikan tim belum menemukan titik koordinat black box atau kotak hitam pesawat dengan tujuan penerbangan Surabaya-Singapura tersebut.

Bambang menambahkan, Basarnas juga belum mendapat laporan soal alat perekaman itu dari 5 kapal yang baru bergerak di area prioritas 2 hari ini.

"Pinger locator beacon hanya mampu tangkap sinyal 200 meter kiri dan 200 meter kanan total 400 meter. Sementara luas laut lebar sekali," tandas Bambang.

Pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-10. Total sudah 39 jenazah penumpang yang ditemukan dan dievakuasi Tim SAR Gabungan. 37 Jenazah di antaranya sudah diidentifikasi mendalam oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur. 16 Jenazah di antaranya sudah terkuak identitasnya dan diserahkan ke keluarga.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu tinggal landas dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Pesawat AirAsia QZ8501 berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ans/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya