Gorengan dan "Kopi Cinta" untuk Tim Pencari AirAsia QZ8501

Membuat makanan dan minuman ringan karena para istri TNI AU ingin berkontribusi dalam ‎proses pencarian AirAsia QZ8501.

oleh Oscar Ferri diperbarui 07 Jan 2015, 13:14 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2015, 13:14 WIB
Gorengan dan Kopi 'Cinta' untuk Tim Pencari AirAsia QZ8501
Membuat makanan dan minuman ringan karena para istri TNI AU ingin berkontribusi dalam ‎proses pencarian AirAsia QZ8501.

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Di tengah hiruk pikuknya proses pencarian dan evakuasi pesawat dan penumpang AirAsia QZ8501, sekelompok perempuan di Lapangan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, juga terlihat sibuk.

Namun kesibukan mereka bukan untuk mengatur arus lalu lintas pesawat atau helikopter yang membawa serpihan, barang, atau jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501. Juga bukan untuk menyiapkan segala peralatan untuk pencarian pesawat dan korban.

Mereka bertugas membantu orang-orang yang sibuk di Lanud, yang merupakan posko utama pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501. Lidya Evilinawati, misalnya. Hampir sepanjang hari, dari pagi hingga sore, perempuan yang tinggal di Pangkalan Bun bersama suaminya sejak April 2014 itu, terlihat sibuk.

Kesibukannya menyiapkan makanan dan minuman ringan bagi semua orang di Lanud, termasuk relawan dan juru warta.

Lidya tidak sendiri. Ia ditemani rekan-rekannya dari Persatuan Istri-Istri TNI AU (PIA) Ardhya Garini Cabang 13/D II Lanud Iskandar. Ya, mereka termasuk Lidya, adalah istri-istri anggota TNI AU yang bertugas di Lanud Iskandar. Mereka ikut sibuk karena ingin terlibat dalam proses pencarian AirAsia QZ8501.

"Kami setiap hari bikin makanan dan minuman. Kalau pagi, kopi, teh manis hangat, snack. Kalau sore, tambah goreng-gorengan dan buah-buahan," kata Lidya, Rabu (7/1/2015).

Dana Swadaya

Lidya adalah istri Komandan Lanud Iskandar Letnan Kolonel Penerbang Jhonson Simatupang. Menurut dia, membuat makanan dan minuman ringan para istri TNI AU bisa berkontribusi dalam ‎proses pencarian AirAsia QZ8501.

Keberadaan kelompok ibu-ibu ini menjadi sangat penting di Pangkalan Bun. Dengan adanya posko makanan dan minuman ini, anggota Tim SAR atau relawan bisa mengganjal perut atau membasuh kerongkongan yang haus saat bertugas.

‎Lidya mengaku, dana untuk membentuk posko dan membeli bahan-bahan makanan dan minuman, berasal dari dana swadaya istri anggota TNI AU. "Kami urunan, swadaya dananya untuk buat gorengan dan "kopi cinta" ini. Apalagi suami-suami kami kan sedang dalam tugas yang berat saat ini," ujar Lidya.

Di Lanud Iskandar, saat ini, selain Posko PIA Ardhya Garini, ada juga posko makanan dan minuman yang dibuat bank atau perusahaan lain. Total ada sekitar 6 posko makanan dan minuman di Lanud Iskandar. Termasuk posko yang menyediakan nasi dan lauk-pauknya.

Keberadaan posko-posko makanan dan minuman itu membuat orang-orang di lanud tidak perlu khawatir haus atau kelaparan. Bahkan warga pun boleh mengambil meski tidak terlibat dalam proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501. (Sun/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya