Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyoroti menteri-menteri Kebinet Kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut politisi Partai Gerindra itu, menteri-menteri Jokowi masih banyak yang belum mengerti persoalan di kementriannya.
Bahkan, Fadli menilai ada menteri yang tidak mengerti undang-undang dalam pelaksanaan kerjanya. "DPR kan memang mengawasi tugas dari pemerintahan, dan dari pengawasan itu kita melihat ada yang melanggar UU, ada yang kebablasan, ada yang belum ngerti kerja, ada yang diAm saja, artinya tidak ada suaranya," kata Fadli di kantor pusat PP Muhamadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis (5/2/2015) malam.
"Ada yang ngomong tapi salah, nggak jelas, dan sebagainya, jadi macam-macam lah," tambah dia.
Jokowi pun disarankan memakai haknya me-reshuffle kabinet untuk mengganti menteri yang tidak bisa bekerja. Harapannya, jalan pemerintahan era Jokowi-JK bisa menunjukkan prestasi sampai masanya berakhir.
"Ya bisa dong. Itukan (menteri) semua pembantu-pembantunya presiden. Kalau besok presiden mau lakukan reshuflle juga bisa, itu kan hak presiden," tutup Fadli.
Tak Ada Reshuffle
Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyatakan, pergantian menteri hampir dipastikan tidak akan dilakukan Presiden Jokowi. Menurut Ketua DPPÂ PDIP itu, penilaian kinerja menteri Jokowi tidak dihasilkan dalam periode 3 bulan.
"Reshuffle sepertinya keniscayaan dalam sistem kepresidenan, karena itu adalah prerogatif presiden. Tentu tidak berdasar kinerja 3 bulan," kata Eva saat dihubungi.
Eva menegaskan, kerja para menteri-menteri Presiden Jokowi sampai saat ini kebanyakan sudah bergerak cepat dan melakukan blusukan seperti presidennya. Dan iklim kerja-kerja dan kebersahajaan yang didengungkan saat pelantikan juga mempengaruhi para menteri itu sendiri.
"Yang paling penting adalah penilaian presiden sendiri karena masing-masing menteri sudah melaporkan kinerjanya ke presiden. Soal populer adalah bonus walau penting," jelas Eva.
Meski begitu, Eva juga tak menampik ada menteri-menteri yang dalam komunikasi politiknya berdampak negatif di wibawa pemerintahan Jokowi-JK. Oleh karena itu, sangat penting bagi menteri-menteri saat ini bisa belajar dari kesalahan.
"Saya tidak pada posisi menyebut nama. Tapi ada beberapa yang kontroversial, yang memicu sentiment negatif publik. Ke depan semua menteri sebaiknya memperbaiki komunikasi publik sehingga menjadi pembantu atau supporting team Presiden Jokowi yang efektif dan produktif," tutup Eva. (Mut)
Wakil Ketua DPR Fadli Zon Dorong Jokowi Reshuffle Kabinet
Menurut politisi Partai Gerindra itu, menteri-menteri Jokowi masih banyak yang belum mengerti persoalan di kementriannya.
diperbarui 06 Feb 2015, 10:22 WIBDiterbitkan 06 Feb 2015, 10:22 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Kena Ospek, Gunawan 'Sadbor' Joget dalam Penjara
Potret Kedekatan Ricky Harun dan Inara Rusli di Turnamen Panahan, Jadi Sorotan
Cara Mengobati Bengkak Akibat Benturan: Panduan Lengkap
PIC adalah Penanggung Jawab Utama: Tugas, Tanggung Jawab dan Skill yang Dibutuhkan
Cara Menghilangkan Tinta di Baju: 8 Metode Ampuh dan Praktis
Pedoman Peringatan Hari Pahlawan 2024, Simak Panduan Lengkap Pelaksanaan dan Makna Peringatan
Tata Cara Sholat Tahajud agar Keinginan Terkabul: Panduan Lengkap
Cara Mencangkok Tanaman: Panduan Lengkap untuk Hasil Maksimal
Cara Mendapat Uang dari TikTok: 21 Metode Terbukti untuk Menghasilkan Pendapatan
Laba Merosot 78,55% hingga September 2024, Intip Rekomendasi Saham INCO
Cara Buat Cimol yang Gurih dan Renyah: Panduan Lengkap hingga Varian yang Lezat
Cara Memasak Daging Sapi agar Empuk dan Lezat