Ritual Jamasan Warga Konghucu Purwokerto Jelang Imlek

Kegiatan pembersihan klenteng dan patung berlangusng hingga hari ketiga jelang perayaan Imlek.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Feb 2015, 14:16 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2015, 14:16 WIB
Ritual-Jamasan
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Purwokerto - Patung Dewi Dapur atau Dewi Cao Kun Kong dibersihkan jelang perayaan Imlek 2566 pada 19 Februari 2015 mendatang. Umat Konghucu meyakini Dewi Cuci ini melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (14/2/21015), selain patung Dewi Dapur, kedua patung di Kelenteng Hok Tek Bio, Purwokerto, Jawa Tengah juga turut dibersihkan. Meja, lilin dan altar tempat persembahan pun tak luput dibersihkan.

Hal tersebut merupakan bagian dari ritual jamasan atau ritual membersihkan kelenteng dan seluruh patung dewa dewi.

Ritual jamasan adalah ritual wajib menjelang perayaan Imlek 2566. Bagi umat Konghucu, ritual ini bermakna bersihnya jiwa dan raga umat manusia.

Selain di Purwokerto, umat Konghucu di Jambi juga kini tengah disibukan melaksanakan ritual jamasan. Sejumlah warga Tionghoa bergotong royong membersihan seluruh bangunan Kelenteng Sai Che Tien di kawasan Talang Jauh, Jelutung, Jambi.

Diiringi lantunan doa, satu persatu patung dewa dewi yang mereka hormati dibersihkan. Tidak sembarangan orang bisa menyentuh dan membersihakn patung terseut. Hanya sesepuh atau pemimpin agama saja yang boleh melakukanya.

Patung ini pun tidak dibersihkan menggunakan air, melainkan memakai arak putih. Biasanya kegiatan pembersihan klenteng dan patung ini berlangusng hingga hari ketiga jelang perayaan Imlek.

Setelah dibersihkan, seluruh bagian kelenteng pun dihias dengan berbagai ornamen khas warga Tionghoa seperti lampion berwarna merah menyala.

Dengan membersihkan patung dewa dewi jelang perayaan Imlek, umat Konghucu berharap segala tindakan manusia di bumi akan semakin baik dan terhindar dari bencana. (Dan/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya