Bawa Keranda, Ratusan Mahasiswa Demo di Depan Istana Bogor

Sebelumnya mereka berjalan kaki dari lapangan Sempur hingga akhirnya berhenti di depan Gerbang Istana.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 17 Feb 2015, 17:30 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2015, 17:30 WIB
Ratusan Mahasiswa Demo di Depan Istana Bogor, Tolak Pelantikan BG
Sebelumnya mereka melakukan longmarch dari lapangan Sempur hingga akhirnya berhenti di depan Gerbang Istana.

Liputan6.com, Bogor - Sekitar 100 orang mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Indonesia melakukan aksi unjuk rasa tepat di depan gerbang utama Istana Bogor. Kedatangan mereka mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk tidak melantik Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri.

Pantauan liputan6.com, para mahasiswa yang berasal dari BEM UI dan BEM IPB itu membawa atribut demo berupa keranda yang ditutup kain berwarna oranye. Sebelumnya mereka berjalan kaki dari Lapangan Sempur hingga akhirnya berhenti di depan Gerbang Istana.

Sesampainya didepan gerbang Istana, mereka langsung berteriak melakukan orasi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tidak hanya itu mereka meneriakkan untuk meminta Jokowi tidak melantik BG.

Menurut koordinator aksi, Andi Aulia Rahman, hasil praperadilan BG menimbulkan banyak tanda tanya. Apalagi terkait penggunaan argumentasi hukum mengenai objek praperadiian yang disampaikan oleh pihak BG.

"Sesuai dengan KUHAP, penentuan sah atau tidaknya status tersangka bukan merupakan domain dari praperadilan. Hal tersebut hanya bisa dibuktikan dalam persidangan pokok perkara. Namun KPK masih tetap bisa memproses BG secara hukum dengan memberikan alat bukti yang baru," teriak dia dalam orasi di depan Istana Bogor, Selasa (17/2/2015).

BEM Se-Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo untuk tidak melantik Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Kapolri. Kemudian segera mengajukan nama baru yang bersih sebagai pengganti. "Kami tidak ingin calon Kapolri adalah sorang koruptor," kata Andi Aulia.

Selain itu para mahasiswa juga meminta untuk hentikan kriminalisasi terhadap komisioner KPK, sehingga dapat melanjutkan agenda pemberantasan korupsi.

"Bila presiden tidak melaksanakan tuntutan di atas, dengan segala hormat kami minta untuk mundur sekarang juga! Demikian pernyataan sikap BEM Se-Ul, semoga pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat. Hidup Rakyat Indonesia!" pungkas Andi. (Tya/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya