Kisruh APBD 2015, Ahok Minta Maaf ke Warga Jakarta

Ahok ngotot menggunakan sistem e-budgeting untuk anggaran 2015. Alasannya, Ahok tidak ingin lagi ada dana-dana siluman.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Mar 2015, 10:08 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2015, 10:08 WIB
Temukan Dana Siluman, Ahok Lapor KPK
Ahok menjawab pertanyaan wartawan usai keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok untuk melaporkan temuan dana siluman di Pemerintah Provinsi DKI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kisruh APBD 2015 antara Pemprov DKI Jakarta dan DPRD terus bergulir. Suhu politik yang terus memanas tentu membuat warga Jakarta tidak nyaman. Menyadari hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta maaf kepada warga Jakarta.

"Saya pikir kami minta maaf kepada warga Jakarta atas tontonan politik yang lucu seperti ini," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (3/3/2015).

Ahok mengaku terpaksa melakukan semua ini. Sebab, dia tidak ingin tahun ini anggaran DKI Jakarta kembali dipermainkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Terlebih, yang banyak menjadi korban adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"Mau nggak mau kami tempuh karena banyak SKPD jadi korban. Sejarah DKI, silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) terbesar di 2014 karena banyak anggaran siluman yang tidak mau kami eksekusi," jelas mantan bupati Belitung Timur itu.

Karena itu, Ahok ngotot menggunakan sistem e-budgeting untuk anggaran 2015. Alasannya, Ahok tidak ingin lagi ada dana-dana siluman yang bisa begitu saja keluar masuk APBD tanpa bisa terlacak.

"2015 kita paksa e-budgeting supaya pimpinan DPRD kalau menemukan siluman menuduhnya ke kami, makanya saya kunci di e-budgeting," ucap Ahok.

"Mohon maaf kepada warga DKI. Ini terpaksa kami lakukan untuk membela uang rakyat dengan risiko saya tersingkir. Orang bilang saya nggak ada komunikasi, coba kamu lihat video-video kita di paripurna, cipika-cipiki sama saya semua kok. Komunikasi lancar, persoalannya cuma Rp 12,1 triliun saja," tandas Ahok. (Sun/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya