Liputan6.com, Yogyakarta - Olahraga di suhu dingin, seperti saat musim dingin dengan suhu 10-15 derajat Celsius, dapat membantu tubuh mengatur suhu inti lebih efisien. Akan tetapi, melakukannya dalam kondisi hujan justru berisiko menyebabkan penurunan suhu tubuh secara berlebihan hingga memicu hipotermia.
Mengutip dari Journal of Sport and Exercise Science, olahraga di lingkungan bersuhu rendah, seperti di daerah beriklim dingin atau pegunungan, memberikan efek pendinginan alami pada tubuh. Saat beraktivitas fisik, suhu inti tubuh meningkat dan dikeluarkan melalui mekanisme pernapasan serta penguapan keringat.
Advertisement
Dalam suhu dingin, proses pengeluaran panas ini menjadi lebih terkendali karena udara sekitar membantu menyerap kelebihan panas tanpa membuat tubuh bekerja terlalu keras. Suhu dingin juga memengaruhi detak jantung.
Advertisement
Baca Juga
Ketika lingkungan tidak terlalu panas, jantung tidak perlu memompa darah secara ekstra untuk mendinginkan tubuh melalui keringat berlebih. Akibatnya, denyut jantung cenderung lebih stabil dibandingkan saat berolahraga di cuaca panas.
Hal ini membuat latihan fisik di suhu rendah lebih efisien dari segi energi dan mengurangi risiko kelelahan berlebihan. Akan tetapi, kondisi berbeda terjadi jika olahraga dilakukan saat hujan.
Â
Mempercepat Pelepasan Panas
Air hujan yang terus-menerus membasahi tubuh mempercepat pelepasan panas dan menurunkan suhu inti secara drastis. Tubuh manusia memiliki mekanisme untuk mempertahankan suhu ideal.
Akan tetapi, paparan air dan angin dingin yang berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan suhu tubuh. Jika suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celsius, risiko hipotermia mulai mengancam.
Hipotermia terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuan menghasilkan panas. Gejala awal meliputi menggigil, bicara tidak jelas, dan kelelahan.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengganggu fungsi organ vital, termasuk jantung dan sistem saraf. Olahraga dalam hujan juga meningkatkan risiko cedera akibat permukaan licin dan berkurangnya fokus akibat kedinginan.
Beberapa jenis olahraga, seperti lari atau bersepeda, masih bisa dilakukan di suhu dingin asalkan dengan persiapan memadai. Menghindari pakaian basah, mengenakan jaket tahan air, dan membatasi waktu latihan di luar ruangan saat hujan adalah langkah pencegahan sederhana.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement
