Liputan6.com, Jakarta - Pengguna KRL Commuter Line dihebohkan dengan kabar bahwa kartu e-Money milik Bank Mandiri tidak bisa digunakan untuk membayar tiket kereta. Informasi ini tersebar di berbagai platform media sosial, sehingga menimbulkan keresahan dan kebingungan di kalangan pengguna KRL.
PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) buka suara soal merebaknya kabar tersebut. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus memastikan bahwa e-Money, termasuk e-Money Bank Mandiri, tetap dapat digunakan untuk transaksi pembayaran tiket KRL seperti biasa.Â
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Informasi tersebut merupakan informasi yang tidak benar dan KAI Commuter tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut," kata Joni, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/4/2025).
Kejadian ini menyoroti pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya lebih luas. Di era digital saat ini, informasi tersebar dengan sangat cepat, dan tidak semua informasi yang beredar di media sosial akurat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu bijak dalam menyikapi informasi yang diterima dan mengecek kebenarannya dari sumber-sumber terpercaya.
KAI Commuter menghimbau, masyarakat untuk selalu mengakses informasi resmi dari sumber yang terpercaya. Mereka menyediakan berbagai saluran komunikasi, seperti akun media sosial resmi @commuterline, situs web resmi, dan rilis pers, untuk menyampaikan informasi terbaru dan akurat kepada publik. Dengan mengecek informasi dari sumber resmi, masyarakat dapat terhindar dari informasi yang menyesatkan.
Melalui akun media sosial resminya, @commuterline, KAI Commuter secara aktif memberikan klarifikasi dan mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Mereka menekankan pentingnya tanggung jawab dalam menyebarkan informasi di media sosial agar tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan di masyarakat.
Â
Tips Membedakan Informasi Hoaks
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital. Berikut beberapa tips untuk membedakan informasi hoaks dari informasi yang valid:
- Cek Sumber Informasi: Pastikan sumber informasi berasal dari lembaga atau individu yang kredibel dan terpercaya.
- Verifikasi Informasi: Bandingkan informasi dari beberapa sumber yang berbeda sebelum mempercayainya.
- Waspadai Informasi yang Sensasional: Informasi hoaks seringkali dikemas secara sensasional dan emosional untuk menarik perhatian.
- Perhatikan Detail: Perhatikan detail dan fakta yang ada dalam informasi. Informasi hoaks seringkali mengandung kesalahan fakta atau ketidakkonsistenan.
- Lapor Informasi Hoaks: Laporkan informasi hoaks yang Anda temukan kepada pihak berwenang atau platform media sosial terkait.
Dengan meningkatkan literasi digital dan menerapkan tips di atas, kita dapat bersama-sama mencegah penyebaran informasi hoaks dan menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan bertanggung jawab.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement
