Liputan6.com, Jakarta - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) akan membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp 450 miliar. Dividen yang akan dibagikan Rp 47,24 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (23/4/2025), pembagian dividen Sawit Sumbermas Sarana telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 April 2025.
Advertisement
Baca Juga
Perseroan membagikan dividen tahun 2024 dengan mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2024. Hal itu antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 819,53 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 369,53 miliar, dan total ekuitas sebesar Rp 2,89 triliun.
Advertisement
Jadwal
Berikut jadwal pembagian dividen Perseroan:
Tanggal efektif pada 21 April 2025
Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 29 April 2025
Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 30 April 2025
Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 2 Mei 2025
Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 5 Mei 2025
Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 2 Mei 2025 pukul 16.00
Tanggal pembayaran dividen pada 21 Mei 2025
Pada penutupan perdagangan Selasa, 22 April 2025, harga saham SSMS turun 2,74% ke posisi Rp 1.595 per saham. Saham SSMS berada di level tertinggi Rp 1.650 dan level terendah Rp 1.595 per saham. Total kapitalisasi pasar Rp 15,19 triliun.
Penutupan IHSG pada 22 April 2025
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Selasa (22/4/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia Pasifik dan beragam serta sentimen domestik.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,43% ke posisi 6.538,26.Indeks LQ45 bertambah 1,18% ke posisi 730,30. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.538,32 dan level terendah 6.428,10. Sebanyak 371 saham melonjak sehingga angkat IHSG. 220 saham melemah dan 210 saham diam di tempat.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG sudah menembus area resistance di 6.510 dan disertai dengan peningkatan volume pembelian.
“Penguatan IHSG ini disertai dengan penguatan dari IDX Energy yang didukung dengan adanya kebijakan royalti batu bara PP 18/2025, kemudian penguatan IDX basic materials yang didukung dengan adanya penguatan dari harga komoditas emas,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Total frekuensi perdagangan 1.093.953 kali dengan volume perdagangan 18,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.850.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 0,84%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,46% dan sektor saham kesehatan turun 0,18%.
Sementara itu, sektor saham energi bertambah 3,37%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic mendaki 3,36%, sektor saham properti naik 1,83%, sektor saham infrastruktur menanjak 1,70%, sektor saham keuangan bertambah 1,36% dan sektor saham transportasi mendaki 1,3%.
Lalu sektor saham consumer siklikal menguat 0,79% dan sektor saham industri naik 0,43%.
Advertisement
Gerak Saham MDKA hingga HRTA
Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham MDKA turun 1,77% ke posisi Rp 1.665 per saham. Saham MDKA dibuka naik ke posisi Rp 1.725 per saham dari pekan lalu Rp 1.695 per saham. Saham MDKA berada di level tertinggi Rp 1.745 dan level terendah Rp 1.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.810 kali dengan volume perdagangan 1.560.618 saham. Nilai transaksi Rp 274,6 miliar.
Saham ANTM bertambah 4,78% ke posisi Rp 2.190 per saham. Harga saham ANTM dibuka naik ke posisi Rp 2.130 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 2.090 per saham. Harga saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.210 dan level terendah Rp 2.130 per saham. Total frekuensi perdagangan 57.563 kali dengan volume perdagangan 3.657.965 saham. Nilai transaksi Rp 796,8 miliar.
Harga saham HRTA naik 1,65% ke posisi Rp 615 per saham. Saham HRTA dibuka naik ke posisi Rp 615 per saham. Harga saham HRTA berada di level tertinggi Rp 635 dan level terendah Rp 605 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.120 kali dengan volume perdagangan 1.023.232 saham. Nilai transaksi Rp 63,5 miliar.
