Banjir Indramayu Mulai Surut, Bahaya Binatang Buas Mengintai

Seekor buaya sepanjang 1,5 meter ditemukan warga terjepit di pagar. Selain itu kelabang, ular, dan binatang buas lainnya juga mengancam.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Mar 2015, 03:21 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2015, 03:21 WIB
Banjir-Indramayu
Warga menemukan seekor buaya saat banjir di Indramayu mulai surut (Liputan6 TV)

Liputan6.com, Indramayu - Banjir yang melanda Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang mulai surut tak membuat permasalahan selesai. Banyak warga memilih membangun tenda darurat di sekitar jalur Pantura karena belum bisa kembali ke rumah.

Sementara itu, aksi kepedulian petugas kepolisian dari Polres Indramayu dan Brimob Detasemen C Polda Jawa Barat seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (17/3/2015) patut diacungi jempol.

Kehadirannya bukan untuk mengatur lalu lintas maupun menjaga keamanan. Tetapi mencoba memberi bantuan berupa 200 paket sembako untuk korban banjir Tasikmalaya.

Warga mengaku, sejak terjadinya banjir yang merendam rumah mereka hingga setinggi 3 meter Senin 16 Maret kemarin belum sekalipun mendapatkan bantuan berupa sembako.

Selain masalah kesehatan, korban banjir kini juga harus berjibaku dengan binatang buas seperti ular, kelabang, hingga buaya. "Kelabang, uler, pokoknya yang dari hutan ini pada kesinilah. Pokoknya banyaklah," ujar salah seorang warga Tois.

Buaya sapanjang 1,5 meter dengan berat lebih dari 25 kilogram ini misalnya. Binatang melata itu ditemukan pertama kali saat terjepit di pagar pembatas rumah salah seorang warga di Desa Pilangsari, Jatibarang, Indramayu.

Sementara itu, arus lalu lintas di sejumlah titik jalur Pantura hingga Selasa malam masih terpantau padat merayap. Kendaran yang datang dari arah Jakarta maupun Jawa Tengah harus berbagi lajur akibat adanya sejumlah titik jalur yang digunakan pengungsi. (Nfs/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya