IHSG Memerah, Ini yang Harus Dilakukan Pelaku Pasar

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada sesi pertama, perdagangan Selasa (8/4/2025). Namun, koreksi IHSG berkurang hingga penutupan perdagangan saham dan bursa saham Asia Pasifik menguat.

oleh Septian Deny Diperbarui 08 Apr 2025, 14:12 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 14:12 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada sesi pertama, perdagangan Selasa (8/4/2025). Namun, koreksi IHSG berkurang hingga penutupan perdagangan saham dan bursa saham Asia Pasifik menguat.

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 7,71 persen ke posisi 6.008,47. Indeks LQ45 turun 8,51 persen ke posisi 671,99. Seluruh indeks saham acuan memerah. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.030,36 dan level terendah 5.882,60. Sebanyak 672 saham memerah sehingga menekan IHSG. 23 saham menguat dan 93 saham diam di tempat.

Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada mengingatkan pelaku pasar untuk tetap rasional dan tidak larut dalam kepanikan.

“Jangan over panic dengan kondisi ini. Naik turunnya market karena persepsi para pelaku pasar dalam menilai sentimen yang ada di depan matanya. Para pelaku pasar lah yang membuat IHSG dan saham-saham di dalamnya naik dan turun, bukan karena sentimen semata,” ujar Reza dikutip Selasa (8/4/2025).

Ia mengimbau investor, khususnya investor ritel, untuk tidak mudah terpengaruh oleh sentimen negatif yang belum tentu berdampak langsung secara fundamental terhadap emiten-emiten domestik. Bila masih ragu, investor bisa sementara waktu memilih instrumen berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang atau obligasi.

“Bagi yang belum mau ikut, gak apa-apa wait and see dulu dan bisa sementara masuk ke instrumen fixed income maupun reksa dana pasar uang. Namun, tetap optimis kita semua bisa melalui badai ini dengan baik. Bukan malah membuat pelaku pasar lainnya tambah panik,” kata Reza.

Dengan kondisi global yang tengah bergejolak, pelaku pasar lokal diharapkan mampu menjaga optimisme dan berkontribusi dalam menjaga stabilitas pasar.

“Sebagai pelaku pasar yang masih cinta dengan IHSG, mari kita angkat IHSG demi kebaikan portofolio bersama,” pungkas Reza.

Total Frekuensi Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Adapun Total frekuensi perdagangan 888.589 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.844.

Seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham basic merosot 11,01 persen, dan catat koreksi terbesar. Disusul sektor saham teknologi terpangkas 10,19 persen dan sektor saham siklikal tergelincir 8,49 persen.

Sektor saham energi susut 8,08 persen, sektor saham industri merosot 7,63 persen, sektor saham consumer nonsiklikal turun 5,03 persen, sektor saham kesehatan melemah 7,26 persen. Lalu sektor saham keuangan merosot 5,33 persen, sektor saham properti terperosok 6,31 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 7,77 persen dan sektor saham transportasi turun 7,09 persen.

 

Gerak Saham

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Pada sesi pertama, saham BBRI ditutup melemah 7,9 persen ke posisi Rp 3.730 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun ke posisi Rp 3.460 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 4.050 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 3.750 dan level terendah Rp 3.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 92.738 kali dengan volume perdagangan 4.619.922 saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.

Harga saham BMRI ditutup merosot 8,27 persen ke posisi Rp 4.770 per saham. Harga saham BMRI dibuka turun ke posisi Rp 4.500 per saham dari sebelumnya Rp 5.200 per saham. Harga saham BMRI berada di level tertinggi Rp 4.830 dan terendah Rp 4.770 per saham. Total frekuensi perdagangan 69.269 kali dengan volume perdagangan 4.781.049 saham. Nilai transaksi Rp 2,2 triliun.

Harga saham BBCA terperosok 7,35 persen ke posisi Rp 7.875 per saham. Harga saham BBCA dibuka turun ke posisi Rp 7.400 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 8.500 per saham. Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.000 dan level terendah Rp 7.275 per saham. Total frekuensi perdagangan 93.320 kali dengan volume perdagangan 3.929.071 saham. Nilai transaksi Rp 3 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya